JAKARTA (Panjimas.com) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga 12 Oktober lalu, jumlah korban meninggal yang ditemukan tercatat 2.256 orang dan seluruhnya sudah dimakamkan.
Proses pencarian dan evakuasi korban meninggal telah dihentikan pada Kamis, 11 Oktober lalu, sesuai dengan prosedur standar operasional Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas). Korban meninggal dunia terbanyak ditemukan di Kota Palu sebanyak 1.703 orang, Kabupaten Donggala 171 orang, Kabupaten Sigi 366 orang, Kabupaten Parigi Moutong 15 orang dan Pasangkayu, Sulawesi Barat satu orang.
Sementara itu, sebanyak 1.309 orang dilaporkan hilang dan 4.612 orang luka-luka serta 223.751 orang mengungsi yang tersebar di 122 titik pengungsian.
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial, Harry Hikmat mengatakan santunan bagi ahli waris korban meninggal akibat bencana di Sulawesi Tengah belum disalurkan karena masih proses verifikasi.
“Pemerintah akan memberikan santunan sebesar Rp 15 juta per orang kepada ahli waris,” kata dia pada Senin, 12 November 2018. Ahli waris penerimanya adalah korban meninggal akibat bencana gempa, tsunami dan likuifaksi yang terjadi di Sulawesi Tengah pada akhir September lalu.
Total bantuan dari Kementerian Sosial yang disalurkan untuk penanganan bencana di Sulawesi Tengah mencapai Rp 44,561 miliar untuk masa tanggap darurat dan proses rehabilitasi sosial.(des)