TRIPOLI, (Panjimas.com) — Wakil Komandan Pasukan Keamanan Kota Sirte, Libya, Ali Erfeda, menderita luka cukup parah akibat upaya pembunuhan terhadapnya oleh sekelompok yang bersenjata tak dikenal di Kota Khoms di Libya Barat.
Juru bicara pasukan keamanan Libya, Taha Hadid, mengatakan wakil komandan Pasukan Keamanan Kota Sirte Ali Erfeda segera dilarikan ke rumah sakit.
Taha Hadid membenarkan bahwa dinas keamanan Khoms segera memulai penyelidikan mengenai peristiwa tersebut guna menemukan pelaku yang bertanggung-jawab, dikutip dari Xinhua News, Senin (05/11).
Pemerintah yang didukung PBB membentuk Pasukan Keamanan Sirte untuk memerangi Islamic State (IS) di Kota Sirte, yang terletak sekitar 450 kilometer di sebelah timur Ibukota Libya, Tripoli.
Pasukan pemerintah menguasai kota Sirte dan mengalahkan para milisi pada Desember 2016, setelah hampir delapan bulan menggelar pertempuran sengit.
Libya dilanda gejolak sosial-politik-militer sejak tahun 2011, saat sebuah pemberontakan berdarah berakhir dengan penggulingan dan pembunuhan pemimpin karismatik Muammar Gaddafi.
Setelah penggulingan Gaddafi, perpecahan politik di Libya menghasilkan 3 kekuatan rival dalam pemerintahan – yang salah satunya berbasis di kota Tobruk, Libya Timur – dan sejumlah kelompok milisi-milisi yang saling bersaing.
Negara kaya minyak di Afrika Utara itu kini tetap bergolak, dengan perpecahan politik negara tersebut yang menghasilkan setidaknya tiga kursi pemerintahan yang berbeda dan sejumlah kelompok milisi-milisi yang saling bersaing, termasuk satu di Tobruk dan satu lagi di Tripoli, serta sejumlah besar kelompok milisi bersenjata.[IZ]