KAIRO, (Panjimas.com) — Pasukan keamanan Mesir mengklaim pihaknya berhasil membunuh 19 militan yang diyakini bertanggung jawab atas serangan terhadap Kristen Koptik di Provinsi Minya, Mesir Tengah, demikian pernyataan Kementerian Dalam Negeri, Ahad (04/11).
Setidaknya tujuh warga Kristen Koptik terbunuh dan 13 lainnya terluka di pusat kota Minya di Mesir Jumat (02/11) lalu akibat serangan oleh pelaku tak dikenal yang melepaskan tembakan ke bus mereka, rombongan dilaporkan dalam perjalanan ke Biara Saint Samuel Minya.
Dari tujuh korban yang dilaporkan tewas, enam di antaranya berasal dari satu keluarga.
Pasukan Mesir membunuh belasan militan itu dalam baku tembak setelah pengejaran di kawasan pegunungan berpadang pasir sebelah Barat gubernuran Minya, ujar Kemendagri, dikutip dari laporan Reuters.
Kemendagri Mesir tidak menyebutkan kapan baku tembak itu terjadi dan juga tidak disebutkan apakah ada korban di antara pasukan Mesir.
IS mengaku bertanggung jawab atas serangan pada Jumat di Minya ketika sejumlah pria bersenjata menargetkan dua bus dekat tempat ibadah St. Samuel Sang Pangaku, 260 km sebelah selatan Kairo.
Akan tetapi, kelompok tersebut tidak memberikan bukti untuk mendukung klaim pertanggungjawabannya, satu dari sejumlah serangan dalam beberapa tahun terakhir. Minoritas Kristen Koptik Mesir telah menjadi sasaran dari serangan-serangan kelompok militan.
Kemendagri Mesir mengatakan para tersangka kabur ketika intelijen keamanan nasional mengidentifikasi lokasi mereka.
“Kawasan itu dirazia dan ketika dikepung unsur-unsur teroris itu melepaskan tembakan ke arah pasukan, yang membalasnya dengan serangan ke arah sumber tembakan,” jelasnya dalam pernyataan.
Pasukan Mesir menyita senjata-senjata termasuk senapan otomatis dan semi otomatis, dan amunisi, paparnya.
Sejumlah negara dan organisasi mengutuk serangan mematikan terhadap Kristen Koptik di Mesir.
Negara-negara ini termasuk Arab Saudi, Kuwait, Yordania, Bahrain, Uni Emirat Arab, Qatar, Yaman, Lebanon, Irak, Palestina, Israel, AS dan Inggris serta Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Liga Arab, Parlemen Arab, Mesir Al-Azhar Institution, Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Islam (ISESCO), Ikhwanul Muslimin (IM), Hamas, dan Gereja Anglikan Mesir dan Gereja Katolik.
Menanggapi insiden tersebut melalui pernyataannya di Facebook, Presiden Abdel-Fattah al-Sisi berjanji untuk melanjutkan upayanya “memerangi terorisme”.
As-Sisi mengekspresikan kesedihannya atas hilangnya nyawa warganya, Ia pun berharap para korban yang terluka segera sembuh.
“Saya menegaskan kembali tekad kami untuk terus memerangi terorisme dan menemukan para pelaku,” tegas as-Sisi.
Serangan Jumat (02/11) merupakan serangan kedua dari jenisnya di area yang sama dalam satu setengah tahun terakhir.[IZ]