GAZA, (Panjimas.com) — Organisasi perlawanan Palestina Hamas menuntut Presiden terpilih Brasil Jair Bolsonaro untuk mencabut keputusannya untuk merelokasi Kedutaan Brasil dari Tel Aviv Israel ke Yerusalem.
“Kami menolak keputusan presiden terpilih Brasil untuk merelokasi kedutaan dari Tel Aviv ke Yerusalem,” ujar salah satu pemimpin Hamas Sami Abu Zuhri dalam kicauannya, Jumat (02/11).
Abu Zuhri melanjutkan pihaknya menegaskan bahwa keputusan pemimpin Brasil itu sebagai “penghinaan terhadap rakyat Palestina dan negara Arab dan Muslim”, dikutip dari Anadolu.
Jair Bolsonaro pada hari Kamis mengumumkan niatnya untuk merelokasi kedutaan negaranya dari Tel Aviv ke Yerusalem setelah dia secara resmi meraih tampuk kepresidenan.
Presiden AS Donald Trump memicu kecaman dunia Desember lalu setelah mengumumkan rencana untuk memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem dan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel (yang ia lakukan awal tahun ini).
Sejak itu, kepemimpinan Palestina di Ramallah telah menolak peran mediasi apa pun oleh AS dalam proses perdamaian Timur Tengah yang hampir kandas.
Yerusalem hingga kini tetap menjadi jantung konflik Timur Tengah, dengan Palestina berharap bahwa Yerusalem Timur – yang diduduki oleh Israel sejak 1967 – pada akhirnya berfungsi sebagai ibukota negara Palestina merdeka.[IZ]