LOMBOK, (Panjimas.com) — Sebanyak 2.670 personel TNI yang selama ini membantu tahap tanggap darurat dan rekonstruksi serta rehabilitasi pascagempa yang mengguncang Lombok dan Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat, ditarik kembali ke kesatuannya masing-masing.
“Penarikan pasukan ini berikut dengan 95 alat berat, seperti eskavator, dum truck, buldoser, termasuk motor trail. Saat ini semua alat berat sudah berada di Pelabuhan Lembar dan Pelabuhan Carik,” ujar Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Pangkogasgabpad) Bencana Gempa Lombok Mayjen TNI Madsuni seusai rapat koordinasi bersama Wakil Presiden RI Jusuf Kalla di Kantor Gubernur NTB di Mataram, Ahad (04/11).
Mayjen TNI Madsuni menjelaskan, penarikan 2.670 pasukan dari sebelumnya berjumlah 3.137 orang yang berasal dari tiga Matra, TNI AD, TNI AL dan TNI AU tersebut seiring berakhirnya masa tugas Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) di NTB.
“Penarikan kami lakukan secara bertahap, mulai dari tanggal 7-20 November 2018,” ujarnya, dikutip dari Antara.
Mayjen TNI Madsuni mengatakan dengan ditariknya pasukan tersebut, maka Posko Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) yang berada di eks Bandar Udara Selaparang di Rembige, Kota Mataram dibubarkan.
“Langsung kami bongkar, begitu kita selesai. Karena tidak mungkin selamanya kita berada di sini,” tukasnya.
Menurutnya, setelah penarikan tugas anggota TNI itu, maka tugas selanjutnya akan dikerjakan oleh masyarakat bersama Pemerintah Provinsi dan kabupaten/kota yang terdampak serta kementerian terkait, seperti Kementerian PUPR, khusus untuk pembangunan rumah-rumah warga.
“Nanti untuk urusan rumah (rekonstruksi) itu Pemda dan Kementerian PUPR. Tugas kami untuk pembersihan dan pembongkaran sudah selesai,” ujarnya.
Disingung terkait kesiapan masyarakat setelah pasukan TNI ditarik ke satuan masing-masing, Mayjen TNI Madsuni melihat belum sepenuhnya masyarakat NTB siap. Namun demikian, meski pasukan TNI telah ditarik, pihaknya optimistis masyarakat dan Pemrov NTB serta pemerintah kabupaten/kota terdampak mampu kembali bangkit membangun kehidupannya masing-masing pascagempa.
“Kalau dikatakan siap, ya belum sepenuhnya siap. Tapi kami minta masyarakat tetap bisa, apalagi ini sudah masuk musim hujan,” tandasnya.[IZ]