JAKARTA, (Panjimas.com) – Acara tausiyah Ustaz Abdul Somad yang digelar di Masjid At-Tin, Jakarta Timur, Sabtu (3/11), mendapat antusiasme jamaah yang luar biasa. Selain memadati seluruh ruangan masjid, jamaah juga memenuhi area pelataran masjid. Pada kesempatan ini, tabligh akbar mengangkat tema “Strategi Dakwah Rasulullah SAW.”
Dilansir republika. Dalam tausiyahnya kali ini, Ustadz Somad mengajak umat Islam untuk berdakwah dalam kebaikan. UAS mengatakan, dakwah artinya mengubah umat yang tadinya jahiliyyah (bodoh) kepada Islam, dan dari syirik kepada tauhid.
Pada zaman Rasulullah, Abu Jahal adalah seorang pemuka dan pengusaha yang sukses. Namun, Abu Jahal dan kaumnya tergolong dalam kaum jahiliyyah (bodoh) karena akidah mereka.
“Karena itu, Rasulullah diutus untuk meluruskan akidah mereka. Islam datang membersihkan akidah, Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,” kata Ustadz Somad di hadapan ribuan jamaah di Masjid At-Tin, Sabtu (3/11).
Ketika Nabi Muhammad SAW datang, umat di kala itu diajarkan untuk mengatakan dan mengakui Allah yang Maha Esa (tunggal). Masyarakat Makkah di kala itu percaya pada tahayul dari burung.
Jika mereka hendak berbisnis maka mereka melemparkan batu pada burung yang bertengger di dahan pohon. Jika burung itu pergi maka mereka pergi berbisnis.
Karena itu, datanglah Nabi Muhammad dan mengatakan bahwa kepercayaan mereka atas burung tersebut adalah akidah yang salah dan termasuk dosa kepada Allah. Siapa yang datang kepada dukun, tidak diterima shalatnya 40 hari 40 malam.
“Siapa yang percaya pada dukun, maka dianggap kafir dan ingkar terhadap apa yang diturunkan oleh Nabi Muhammad SAW,” kata UAS menambahkan.
Karena itu, strategi Nabi SAW yang pertama kala itu adalah mengajarkan akidah dan membersihkan kepercayaan yang salah dari kaum jahiliyyah. Ustaz Somad mengatakan, bahwa perbuatan syirik adalah dosa besar.
Kalau pun orang tersebut rajin beribadah shalat atau pun puasa, tetapi jika ia melakukan perbuatan syirik, maka amal kubur tidak bernilai di hadapan Allah SWT. “Mau amalnya tetap terpelihara? Mau amal jadi penolong saat menghadap Allah? Jaga akidah,” lanjutnya.
Menurut Ustaz Somad, akidah tidak boleh dicampuradukkan dengan yang lain. Jika akidah bercampur aduk dengan kepercayaan lain selain kepada Allah maka ketika amal didatangkan di depan mata, Allah jadikan ia seperti debu yang diembus angin.
“Bersihkan akidah umat menuju akidah tauhid,” kata Ustaz Somad. [RN]