WASHINGTON, (Panjimas.com) — Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Robert Palladino menegaskan pihaknya akan meminta pertanggungjawaban semua pihak yang terlibat dalam pembunuhan editor dan kolumnis Washington Post berkebangsaan Arab Saudi, Jamal Khashoggi.
Permintaan pertanggungjawaban Deplu AS ini tidak hanya kepada para pelaku yang beraksi di lapangan, akan tetapi juga dalang di balik perintah pembunuhan tersebut serta pihak yang terlibat ataupun terhubung secara tak langsung dalam insiden Konsulat Saudi di Istanbul itu.
“Bagian-bagian jasad Khashoggi harus dikembalikan ke keluarganya untuk dimakamkan sesegera mungkin,” ujar Palladino dikutip dari Anadolu, Sabtu (03/11).
Jamal Khashoggi dilaporkan hilang sejak 2 Oktober lalu ketika memasuki Konsulat Saudi di Istanbul, Turki. Setelah sebelumnya menyatakan berbagai penjelasan atas hilangnya Khashoggi, Arab Saudi akhirnya mengakui bahwa Khashoggi terbunuh di Konsulatnya di Istanbul.
Kasus hilangnya Khashoggi memicu kecaman luas dunia internasional. Hal ini karena pemerintah Saudi dinilai mengetahui dan turut bertanggung jawab atas pembunuhan Khashoggi. Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman (MBS) disebut-sebut memerintahkan operasi penangkapan terhadap Khashoggi.
Rencana MBS untuk menangkap dan menahan Khashoggi diperoleh dari intelijen AS dari pejabat-pejabat Saudi yang membahas hal tersebut. Meskipun, Pemerintah AS belum mengonfirmasi sepenuhnya terkait informasi yang telah beredar itu.
“Meskipun saya tidak dapat berkomentar tentang masalah intelijen, saya dapat mengatakan secara definitif bahwa AS tidak memiliki pengetahuan awal atas hilangnya (Khashoggi),” papar Palladino, Rabu (10/10) dikutip dari Washington Post.
Ketika ditanya apakah Pemerintah AS memiliki kewajiban memperingatkan Khashoggi bila dia dalam bahaya, Palladino menolak menjawab. Ia menilai pertanyaan itu merupakan pertanyaan hipotesis.
Seorang mantan pejabat intelijen AS yang tak disebut namanya mengatakan, badan intelijen AS memiliki kewajiban memperingatkan orang-orang yang mungkin diculik, dilukai, atau dibunuh.
“Kewajiban untuk memperingatkan berlaku jika bahaya ditujukan kepada seseorang,” tandasnya.[IZ]