IDLIB, (Panjimas.com) — Setidaknya 10 warga sipil terbunuh sementara lusinan lainnya menderita luka-luka Jumat (02/11) dalam serangan rezim Assad dan para milisi pro-rezim di wilayah zona de-eskalasi Idlib, Suriah Barat Laut.
Pasukan Rezim Assad dan milisi teroris yang disokong Iran menembakkan artileri ke wilayah Desa Jarjanaz dan Desa Al-Tamanah, keduanya terletak di dalam zona de-eskalasi, parameter yang ditetapkan dalam perjanjian baru-baru ini antara Turki dan Rusia.
Meskipun perjanjian ini ditandatangani pada 17 September di kota Sochi Rusia, pasukan rezim Assad terus saja menargetkan daerah pedesaan di Provinsi Latakia, Idlib Selatan, Aleppo Barat-Utara dan Ham Barat.
Sejalan dengan kesepakatan Sochi, kelompok oposisi bulan lalu menarik persenjataan berat mereka dari daerah tertentu dari Idlib.
17 September lalu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Putin sepakat untuk membentuk zona demiliterisasi di Idlib.
Ankara dan Moskow juga menandatangani nota kesepahaman yang menyerukan “stabilisasi” atas zona eskalasi de-Idlib, di mana tindakan agresi militer secara tegas dilarang.
Berdasarkan kesepakatan itu, kubu oposisi dan kelompok Islamis di Idlib akan tetap berada di daerah-daerah di mana mereka berada, sementara Rusia dan Turki akan melakukan patroli bersama di daerah itu dengan maksud untuk mencegah munculnya pertempuran baru.[IZ]