JAKARTA (Panjimas.com) — Gerakan kebaikan tak boleh berhenti pada satu titik. Berkembang adalah salah satu jalan agar eksistensi sebuah gerakan tak tertelan zaman. Menyadari hal itu, Brigade Jawara Betawi (BJB) 411 akan menggelar acara Pra Milad dalam bentuk diskusi yang diberi label Betawi Leadership Forum.
Acara yang berlangsung pada 1 November 2018, pukul 09.30-12.00 WIB ini mengusung tema, “Menggagas Format Kaum Betawi Masa Depan”, digelar di Balaikota DKI, Gedung G Lt. 22, Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Sedangkan pembicaranya adalah DR. H. Saefullah, MPd (Sekda Provinsi DKI Jakarta). Lalu, Sem Haesy (Budayawan), Beky Mardani (Ketua Umum Lembaga Kebudayaan Betawi), dan Anwar Al Batawie (Ketum Umum Astrabi).
Basir Bustomi, Founder Brigade Jawara Betawi 411 dan Panglima Nasional Komando Brigade 411 mengatakan, tujuan diskusi ini adalah mencari format gerakan organisasi kaum Betawi yang kompatibel dengan tantangan masa depan generasi milenial Betawi.
“Menginisiasi pembentukan Focus Group Discussion (FGD) di antara pegiat kebudayaan dan tokoh-tokoh ormas kebetawian untuk memastikan kesuksesan transformasi budaya kaum Betawi dalam menghadapi tantangan di era digital.Tujuan lainnya, meningkatkan kesepahaman dan sinergi antar-organisasi untuk saling mengisi demi kemajuan kaum Betawi,” ungkap H. Basir yang merupakan guru besar perguruan silat Red Beksi.
Sedangkan Hasan Basri, Panglima BJB 411 atau biasa dikenal dengan panggilan Bang Cacang, menuturkan, acara ini diharapkan dapat meningkatkan peran khas Brigade Jawara Betawi 411. Yaitu sebagai salah satu unsur gerakan Bela Agama, Jaga Ulama dan Jaga Kampung. “Dalam konteks etnik Betawi yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral keislaman namun terbuka, egaliter dan toleran terhadap kemajemukan budaya Nusantara,” ungkap Bang Cacang.
Dengan adanya ajang ini, diharapkan dapat mendorong peran serta Brigade Jawara Betawi 411 sebagai mitra Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam pelestarian kebudayaan Betawi dan keseluruhan konteks pembangunan di DKI Jakarta ke depan. “Ini menunjukkan transformasi gerakan BJB 411.
“Kita tidak hanya mengedepankan gerakan maen pukulan, namun juga ingin ikut mendorong kemajuan gerakan maen pikiran di tanah Betawi,” tukas Bang Cacang.
Brigade Jawara Betawi 411yang memiliki visi meraih keberkahan dan keridhoan Allah dan misinya Bela Agama, Jaga Ulama dan Jaga Kampung ini didirikan oleh Jawara Betawi, para Ulama, dan Habaib.
Selepas Aksi Bela Islam I, pada 14 Oktober 2016 di depan Bareskrim, Polda Metro Jaya, beberapa hari kemudian dilanjutkan pertemuan antara Jawara Betawi dan Ulama untuk mengajukan keinginan membuat acara Tabligh Akbar Jawara dan Ulama.
Namun atas saran dari Habib Muchsin Zeid Al-Athos, Jawara Betawi diminta berpartisipasi dalam Aksi Bela Islam ke-2 pada 4 November 2016. Setelah diskusi, Jawara Betawi bersepakat ikut berpartisipasi dalam Aksi Bela Islam II tanggal 4 November 2016.
Untuk mempersiapkan aksi, terlebih dahulu diadakan Apel Siaga Jawara Betawi pada tanggal 29 Oktober 2016 di Taman Wiladatika Cibubur. Di Cibubur ini, para Jawara Betawi berkumpul bersilaturahim atas panggilan untuk Bela Agama dan Ulama dengan acara atraksi Jurus masing-masing perguruan silat Betawi se-Jabotabek dan Siap ikut Aksi Bela Islam ke-2.
Pada 4 November 2016, para Jawara Betawi bergerak mengawal & mengamankan para ulama dalam aksi Bela Islam ke-2 di depan Istana Negara. Para Jawara betawi dalam aksi ini berada di garda terdepan. Pada momen inilah Brigade Jawara Betawi 411 lahir dan bersatu dengan Ulama. Ketika itu, para Jawara Betawi bersama umat Islam ditembaki gas air mata di depan Istana. Untuk mengenang peristiwa ini, maka para Jawara Betawi bersepakat menamakan wadah ini Brigade Jawara Betawi 411.
Awalnya ada BJB 411 terdiri 30 perguruan maen pukul Betawi dan saat pendirian pertama hampir 60 Jawara Betawi yang hadir di rumah Habib Muchsin Zeid Al Athos. Saat ini BJB 411 telah memiliki 10 koordinator wilayah (Korwil) yang ada Jabodetabek. Korwil itu berada Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Bekasi Raya, Depok,Bogor, Tangerang Selatan, dan Kabupaten Tangerang.
Sekarang BJB 411 menaungi 156 Perguruan /Sanggar Maen Pukul Betawi, dengan jenis Aliran Beladiri hampir 60 macam.Berbeda aliran Beladiri Maen Pukul dan berbeda warna pangsi tapi tetap SATU KOMANDO dalam wadah BJB 411. (des)