MOSKOW, (Panjimas.com) — Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan Rusiad dan Turki sedang berupaya untuk membangun zona demiliterisasi di Idlib Suriah, Selasa (30/10).
“Kami tidak melihat ancaman pelanggaran atas memorandum Rusia-Turki di provinsi Suriah ini,” ujar Dmitry Peskov mengatakan kepada para wartawan selama konferensi pers di Moskow.
“Sayangnya, tidak semuanya berjalan sesuai rencana – atau, sesuai dengan rencana ideal yang berhasil,” papar Peskov, dikutip dari Anadolu Agency.
“Tapi, seperti yang dikatakan Presiden Vladimir Putin, kami menerimanya dengan pengertian, karena memang situasinya sangat sulit,” imbuhnya.
17 September lalu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Putin sepakat untuk membentuk zona demiliterisasi di Idlib.
Ankara dan Moskow juga menandatangani nota kesepahaman yang menyerukan “stabilisasi” atas zona eskalasi de-Idlib, di mana tindakan agresi militer secara tegas dilarang.
Berdasarkan kesepakatan itu, kubu oposisi dan kelompok Islamis di Idlib akan tetap berada di daerah-daerah di mana mereka berada, sementara Rusia dan Turki akan melakukan patroli bersama di daerah itu dengan maksud untuk mencegah munculnya pertempuran baru.[IZ]