ISTANBUL, (Panjimas.com) — Presiden Erdogan mengatakan bahwa Jaksa Penuntut Umum (JPU) Turki yang menyelidiki kematian Jamal Khashoggi meminta Jaksa Arab Saudi untuk mengungkapkan siapa yang mengerahkan tim yang diduga terlibat dalam pembunuhan wartawan itu, Selasa (30/10) lalu.
Jaksa Saudi, Saud Al Mojeb mengadakan pembicaraan dengan jaksa penuntut umum Turki di Istanbul pada Senin dan Selasa. Kedua pihak membahas mengenai kematian Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul, yang telah meningkat menjadi kemelut diplomatik internasional bagi negara itu.
Pada awalnya, Riyadh membantah mengetahui, atau berperan dalam insiden hilangnya Jamal Khashoggi empat pekan lalu akan tetapi Saud al-Mojeb mengungkapkan pandangan berbeda dari pernyataan tersebut.
Mojeb mengatakan pembunuhan Khashoggi, pengkritik penguasa `de facto` Putra Mahkota Pangeran Mohammad bin Salman, sudah direncanakan.
Perkara itu menjadi titik perhatian Barat yang bersekutu dekat dengan Arab Saudi – pembeli utama senjata dan sekutu Washington di kawasan Timur Tengah untuk mengurangi pengaruh Iran.
Turki berupaya terus menekan Arab Saudi, dengan menuntut penjelasan lengkap dan meminta Saudi memberikan bukti-bukti yang membuat Riyadh mengeluarkan bantahan pada awalnya.
Arab Saudi mengatakan bahwa 18 tersangka dalam perkara itu akan dituntut di kerajaan tersebut, kendati Ankara berulang-ulang mengeluarkan seruan agar mereka diekstradisi untuk diadili di Turki.
“Kemarin penuntut kita mengatakan kepada jaksa Saudi bahwa penuntutan dapat dilakukan di Turki karena lokasi kejahatan terjadi di Istanbul,” ujar Erdogan kepada para awak media di gedung parlemen,
Para pejabat Saudi perlu mengungkapkan siapa yang mengirim tim beranggota 15 orang itu ke Istanbul untuk melaksanakan operasi yang mengincar Khashoggi, juga identitas agen setempat yang disebut-sebut telah membantu membuang jasadnya.
“Jaksa kita meminta siapa yang mengirim kelompok itu yang datang ke sini dan mengatakan ini perlu diperiksa,” tutur Erdogan.
“Para pejabat Saudi perlu mengungkapkan orang-orang setempat yang mereka ajak bekerja sama. Mohon beri tahu siapa orang-orang ini dan kami akan menemukan mereka”, tandasnya.
“Kami tidak dapat membiarkan isu ini tak terpecahkan, kami perlu menyelesaikannya. Tak ada gunanya atau berusaha menyelamatkan orang-orang dari perkara ini”, paparnya.
Jaksa Saudi Saud al-Mojeb mengadakan pembicaraan dengan Kepala Kejaksaan Istanbul, Irfan Fidan, di wisma pengadilan utama untuk kedua kali pada Selasa sebelum menuju konsulat Saudi, tempat dimana Khashoggi dibunuh, demikian mengutip laporan stasiun televisi Turki NTV.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu Senin (29/10) mendesak Riyadh agar merampungkan penyelidikan sesegera mungkin.
“Seluruh kebenaran harus diungkap,” jelasnya.
“Kami yakin kunjungan (Mojeb) penting untuk mengungkap kebenaran”, tandasnya.[IZ]