JAKARTA, (Panjimas.com) – Sedianya kegiatan acara diskusi Menuntut “Penegakan Hukum Atas Dugaan Korupsi Pejabat Tinggi Negara” akan dilaksanakan di ruangan GBHN, Gedung DPR RI, Senayan Jakarta. Namun tiba tiba terjadi perubahan tempat kegiatan tersebut.
Acara tersebut menghadirkan banyak pembicara dan narasumber terkenal, seperti Mantan Ketua MPR RI, Amien Rais, Mantan Anggota DPD Marwan Batubara, Neno Warisman, Ustadz Slamet Ma’rif (PA 212), Mahendradata (TPM), Ridwan Saidi dan beberapa pembicara lainnya.
Karena ruangan GBHN ternyata digunakan untuk kegiatan lain maka acara diskusi itu pun dilakukan tepat di depan gedung Nusantara 5. Akhirnya para peserta diskusi duduk di lantai sambil lesehan. Sementara para pengisi (narasumber) duduk di bangku yang disiapkan dengan memakai pengeras suara seadanya. Tapi acara itu tetap berlangsung sesuai dengan rencananya.
Marwan Batubara selaku inisiator acara itu menyampaikan bahwa ada kedzhaliman yang disengaja perihal tidak bisa digunakannya fasilitas ruangan dalam gedung milik rakyat tersebut. Dirinya juga meyakini adanya dugaan kalau pihak Istana bermain dalam kasus persekusi sebuah acara diskusi publik itu.
“Kami sangat meyakini bahwa hal ini adalah hal yang tidak wajar. Karena saya baru dihubungi kemarin sore. Sebab kalaupun mau memakai ruangan kan bisa diruangan lain yang ada di gedung ini. Kenapa juga harus memaksakan memakai ruangan yang sudah kita minta tuk dipersiapkan dalam acara ini,” ujar Marwan tak habis pikir soal pembatalan ruangan tersebut. Senin, (29/10).
Soal kedzhaliman yang disampaikan oleh dirinya. Marwan Batubara juga menyakini bahwa ada tekanan pihak luar DPR yang menekan Setjend dan Biro di DPR yang tidak berdaya atas tekanan dan instruksi yang diberikan kepada Setjen DPR.
“Kita faham lah, kalau Setjend dan Biro tidak bisa menolak perintah tersebut. Kita tidak tahu lah siapa itu. Bisa saja mungkin orang orang di sekitar istana, bisa menteri bisa juga Menko atau bisa yang lain. Tapi kami hanya mengingatkan bahwa kedzhaliman ini jangan terulang lagi. Sebab setiap kedzhaliman yang terjadi itu pasti dilihat oleh Allah Swt,” pungkasnya. [ES]