JEDDAH, (Panjimas.com) – Tim Pelayanan dan Pelindungan (Yanlin) Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah kembali menjenguk pasien jemaah haji bernama Yusnah, Ahad, 28 Oktober 2018.
Kunjungan Tim ke Rumah Sakit (RS) King Abdullah Jeddah Arab Saudi untuk mengecek kondisi terkini jemaah haji kloter BPN 3 Kalimantan Timur itu yang hingga saat ini masih berbaring di rumah sakit tersebut.
“Alhamdulillah Ibu Yusnah telah menunaikan ibadah haji meskipun beliau jatuh sakit,” ucap Safaat kepada tim medis dari rumah sakit yang mendampinginya.
Jemaah kelahiran 1965 tersebut masih berada dalam perawatan intensif pihak rumah sakit. Dari pantauan Tim Yanlin, dia masih tidak bisa makan dan minum secara normal. Asupan makanan dan minuman dimasukkan ke tubuh melalui selang yang terpasang ke hidung.
“Kami secara berkala mengecek kondisi jemaah haji yang masih dirawat di sejumlah rumah sakit untuk memastikan apakah mereka aman untuk dipulangkan ke Tanah Air,” ujar Safaat Ghofur, Acting Konsul Jenderal (Konjen) RI Jeddah, usai menjenguk Yusnah di ruang perawatan khusus.
Didampingi pelaksana Fungsi Konsuler-4, Faiz Ahmad Nugroho, dan staf Kantor Urusan Haji (KUH) KJRI Jeddah, Safaat menemui tim medis yang menangani Yusnah untuk mengetahui perkembangan kesehatannya.
“Kondisi kesehatan Bu Yusnah membaik. Semoga bisa dipulangkan dalam waktu dekat,” ujar perawat yang mengurus Yusnah.
Safaat menambahkan, Tim Yanlin terus berkordinasi dengan Tim dari KUH dan Tim Visitasi Kementererian Kesehatan RI untuk memberikan pendampingan maksimal kepada jemaah yang masih dirawat di sejumlah rumah sakit di Jeddah, Mekkah dan Madinah.
Menurut dia, per 27 Oktober masih terdapat 6 pasien jemaah haji yang masih dalam perawatan, yaitu 4 dirawat di RS King Faisal, RS King Abdulaziz dan RS Spesialis Al Noor, Mekkah, 1 pasien di RS King Abdullah, Jeddah, dan 1 orang lagi masih dalam perawatan di RS Al Ansar, Madinah.
Sebanyak 52 jemaah dirawat di sejumlah rumah sakit Mekkah, Madinah dan Jeddah pascaoperasional haji 1439H/2018M. 24 di antaranya meninggal dunia, 22 telah dipulangkan ke kampung halaman masing-masing dan 6 lainnya masih dalam perawatan.
Safaat menyatakan, KJRI akan terus berkordinasi dengan semua pihak terkait, termasuk dengan maskapai pengangkut jemaah, terkait teknis, prosedur dan pengaturan jadwal penerbangan pasien jemaah ke Indonesia. [RN]