KLATEN, (Panjimas.com) – Panas terik matahari tak mampu meredam semangat ribuan umat Islam Klaten untuk datang ke Kantor Polresta Klaten. Meski mereka harus bersajalan sejauh 2 km.
Ya, siang itu Jumat, (26/10) selesai mengerjakan Sholat Jumat umat Islam Klaten melakukan longmarch dari Masjid Al Aqsha ke kantor Polresta Klaten. Sambil membawa bendera tauhid dan meneriakan takbir rombongan berjalan rapi menyusuri jalanan.
Ditemui usai malakukan aksinya koordinator lapangan Muhammad Arif Islami menjelaskan bahwa, aksi ini dilakukan sebagai respon pembakaran bendera tauhid yang di Garut beberapa waktu yang lalu. Karena umat Islam tersakiti.
“Kita mengutuk keras dan pemuda Muhammadiyah itu eksis, agar kejadian pembakaran bendera tidak terjadi lagi. Dengan aksi damai seperti ini kami ingin mengedukasi kepada masyarakat jangan membalas kekerasan dengan kekerasan namun dengan prosedur hukum.” ujarnya. Jumat, (26/10).
Meski demikian Muhammad Arif menyampaikan kekecewaannya kepada aparat penegak hukum atas peristiwa pembakaran bendera tauhid.
“Saya masih menganggap polisi masih punya integritas, namun mengapa pembakar bendera di Garut itu tidak diproses malah dibiarkan.” tegasnya.
Dalam aksi itu juga dibacakan beberapa pernyataan sikap diantanranya adalah,
Pembakaran bendera seharusnya tidak perlu terjadi, aksi itu sudah kebablasan apalagi dilaksanakan saat hari Santri Nasional yang dilakukan oleh oknum banser. Bagaimanapun yang dibakar itu adalah kalimat tauhid yang sangat suci bagi umat Islam
Bagi masyarakat yang keberatan dengan pembakaran tersebut sebaiknya menggunakan jalur hukum dan menghindari penggunaan kekerasan
Kepada kepolisian seharusnya menjalankan sebagaimana mestinya, jangan sampai melakukan pembiaran dengan dalih pembela nasional. Setiap warga yang melakukan pelanggaran harus ditindak tanpa pandang bulu.
Dalam aksi tersebut juga dihadiri Kapolres Klaten AKBP Juli Agung Pramono, dihadapan peserta aksi Kapolres berjanji akan menyampaikan aspirasi warga Klaten. [RN]
simak vidoenya:
https://youtu.be/mIZHglAAnFU