BEKASI (Panjimas.com) – Ketua Dewan Penasehat DPP PA 212 Prof Amien Rais mengkritik rezim Jokowi soal pembakaran bendera tauhid Laa ilaha illallah Muhammad Rasulullah yang dilakukan anggota Banser NU, pada peringatan Haris Santri, di Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Ahad (21/10) lalu.
“Buat kita umat Islam, umat yang beriman Laa ilaha illallah itu merupakan kalimat tahlil, yaitu Laa ilaha illallah Muhammad Rasulullah,” ujar Amin Rais dalam acara Pelantikan dan Deklarasi Korda PA 212 Bekasi Raya, di ex Pasar Segar, Jalan Narogong, Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Jum’at (26/10) sore.
Menurut Amien Rais, kalimat tauhid Laa ilaha illallah Muhammad Rasulullah juga merupakan kalimat thoyyibah.
“Tidakkah kamu memperhatikan bagai-mana Allah telah membuat perumpamaan kalimat thoyyibah (baik), seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya (menjulang) ke langit,” terang Amien Rais mengutip Qur’an Surat Ibrahim ayat 24.
“Kalimat tahlil juga merupakan kalimat yang membebaskan perbudakan manusia kepada ibadah selain Allah Subhanahu wa Ta’ala,” tambah Amien seperti dikutip Panjimas.com.
Namun demikian, Amien Rais menilai bahwa rezim Jokowi tidak paham tentang kalimat tauhid Laa ilaha illallah Muhammad Rasulullah.
“Saya lihat rezim ini langkahnya dari mulai salah, keliru, dan blunder,” tegas Amien.
Selain itu, Amien Rais menduga ada sekelompok orang di tubuh rezim Jokowi yang tidak suka dengan Islam. Hal itu dinilai karena salah satunya, yaitu adanya larangan mengumandangkan adzan dengan suara keras.
“Adzan tidak boleh telalu keras (diredupkan), para kiyai dikriminalisasi, kiyai di Bandung dibunuh, ketika ditanya polisi yang bunuh orang gila jadi tidak diapa-apakan, uang dana haji yang triliyunan dipakai untuk infrastruktur, kemudian bagaimana sakitnya para dai, para habib, ulama dikabarkan 200 dai/mubaligh yang direkomendasi yang lain tidak, tidak direkomendasi,” pungkas Amien seperti dikutip Panjimas.com.
Seperti diketahui, ribuan umat Islam hadiri acara Pelantikan dan Deklarasi Korda PA 212 Bekasi Raya yang diselenggarakan di ex Pasar Segar, Jalan Narogong Raya, Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, pada hari ini Jum’at (26/10) siang.
Panitia penyelenggara, ustaz Verry Koestanto menjelaskan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno serta calon anggota legislatif DPR RI, DPRD tingkat I dan tingkat II daerah pemilihan Bekasi Raya.
“Acara itu juga bertujuan untuk melantik pengurus koordinator daerah (Korda) Persaudaraan Alumni 212 Bekasi Raya,” terang ustaz Verry kepada Panjimas.com.
Acara yang dibuka dengan pembacaan ayat suci Al Quran itu menghadirkan sejumlah tokoh, di antaranya ustaz Slamet Ma’arif, ustaz Maulana Al Hamdani, ustaz Buchori Muslim, ustaz Asep Syaripudin, ustaz Hidayatullah, ustaz Wildan Hasan, KH. Ishomuddin Muchtar, ustaz Anwar Anshori Mahdum, ustaz Verry Koestanto, Prof Amien Rais, ustaz Bernad Abdul Jabar, H Damin Sada, dan sejumlah calon anggota legislatif daerah pemilihan Bekasi Raya. [DP]