SOLO, (Panjimas.com) – Marah, kecewa, sedih itulah perasaan yang dialami seluruh umat Islam saat melihat bendera tauhid dibakar oleh oknum banser disertai dengan sebuah nyanyian.
Sebagai sikap prostes tersebut belasan ribu umat Islam melakukan aksi turun ke jalan. Aksi dimulai berkumpul di Gedung Umat Islam Kartapuran kemudian berhenti di depan Kantor PC NU dan berakhir di depan Kantor Mapolresta Solo.
Dalam aksi tersebut semua peserta membawa bendera tauhid. Ada juga yang memakai topi, syal serta kaos bertuliskan kalimat tauhid.
Namun yang cukup mencuri perhatian adalah munculnya bendera tauhid terpanjang saat ini.
Sambil mendengarkan orasi dari beberpa tokoh perlahan bendera putih berisi kalimat tauhid itu berkibar memanjang memenuhi jalanan di depan Kantor Mapolresta Solo.
Beberapa peserta aksi mengangkat bendera itu agar senantiasa berkibar diatas kepala dan jangan sampai jatuh ke jalan.
Panitia menjelaskan bahwa aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes atas tindakan ceroboh yang dilakukan oleh oknum banser saat memperingati hari santri di Garut beberapa hari yang lalu.
Aksi yang berlangsung damai itu diikuti puluhan ormas Islam dan juga dihadiri oleh Kapolresta Solo Kombes Pol Ribut Hari Wibowo dan Dandim Solo Letkol Inf Ali Akhwan dan perwakilan MUI Solo. [RN]