BOGOR (Panjimas.com) – Mudir Mahad Huda Islami ustaz Anas Abdillah mengatakan, mahasiswa Himpunan Ahlus Sunnah untuk Masyarakat Islami (Hasmi) siap berjihad menegakkan kalimat Allah jika panggilan jihad sudah diserukan.
Menurut ustaz Anas, kalimat Laa ilaha illallah Muhammad Rasulullah yang ada pada bendera tauhid (ar-Rayah) adalah simbol umat Islam yang tidak boleh dinistakan.
“(Kami) mengutuk kejadian tersebut karena jelas pembakaran bendera tauhid yang menjadi kebanggaan umat Islam adalah bentuk penghinaan dan penistaan terhadap agama Islam,” ungkap ustaz Anas Abdillah ketika membacakan pernyataan sikap di masjid Hasmi, Bogor, Rabu (23/10).
Mahasiswa Hami juga mendorong aparat kepolisian untuk segera menangkap semua pelaku pembakaran bendera tauhid Laa ilaha illallah Muhammad Rasulullah. “Dan memprosesnya sesuai hukum yang berlaku,” tambah Ustaz Anas.
Selain itu, Mahasiswa Hasmi Ma’had Huda Islami juga menyeru umat Islam untuk bersatu dan tidak berdiam diri.
“Amar ma’ruf nahi munkar atas kejadian yang menyakitkan dan melecehkan agama ini,” pungkas ustaz Anas.
Seperti diketahui, melalui video yang beredar di media sosial nampak sejumlah anggota Banser NU melakukan pembakaran terhadap bendera tauhid Laa ilaha illallah Muhammad Rasulullah di sekitar tempat diselenggarakannya peringatan Hari Santri Nasional (HSN), yaitu di Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, pada hari Senin (22/10). [DP]