ISTANBUL, (Panjimas.com) — Negara-negara Barat menanggapi secara hati-hati dan skeptis atas penjelasan Arab Saudi terkait hilangnya wartawan Jamal Khashoggi, akan tetapi para sekutu Timur Tengah Saudi mengapresiasi penjelasan tersebut.
Pemerintah Arab Saudi mengatakan bahwa Jamal Khashoggi terbunuh dalam perkelahian di dalam konsulatnya di Istanbul.
Pernyataan Saudi itu merupakan pengakuan pertama tentang kematian Khashoggi tersebut setelah sebelumnya terus membantah dalam dua pekan, situasi ini mengguncang hubungan negara-negara Barat dengan Kerajaan.
Riyadh pun tidak memberikan keterangan pendukung atas penjelasannya mengenai keadaan yang mengarah kepada kematian Jamal Khashoggi dan masih belum jelas apakah pemerintah negara-negara lain akan puas dengan penjelasan yang diberikan oleh Saudi itu, dilansir dari Reuters.
Para pejabat Turki memperkirakan bahwa Jamal Khashoggi disiksa dan dibunuh di dalam Konsulat Saudi di Istanbul. Jasadnya hingga kini belum ditemukan.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald J Trump, yang menjalin hubungan erat dengan Arab Saudi, yang memposisikan Pangeran Mohammad bin Salman (MBS) sebagai titik perhatian dari kebijakan luar negerinya, mengatakan penjelasan Arab Saudi bisa dipercaya.
“Saya kira inilah langkah pertama yang baik, ini langkah besar,” pungkas Trump di Arizona.
“Arab Saudi telah menjadi sekutu besar. Apa yang terjadi tak dapat diterima,” tandasnya.
Trump mengatakan Ia akan berbicara dengan MBS yang berperan sebagai pemimpin de facto Kerajaan. Akan tetapi, Trump menekankan kembali peran Riyadh dalam melawan Teheran sebagai rival di kawasan serta kepentingan penjualan senjata AS yang menggiurkan ke Arab Saudi bagi lapangan kerja Amerika.
Jamal Khashoggi, yang tinggal di AS dan kolumnis Washington Post, menghilang setelah masuk ke konsulat pada 2 Oktober untuk mengambil surat-surat bagi pernikahannnya nanti.
Beberapa hari kemudian, para pejabat Turki mengatakan mereka meyakini ia dibunuh di gedung itu dan mayatnya dipotong-potong. Tuduhan itu hingga sekarang dibantah Saudi.
Jaksa Arab Saudi mengatakan Sabtu (20/10) bahwa perkelahian terjadi antara Jamal Khashoggi dan orang-orang yang bertemu dengannya di konsulat itu dan mengarah pada kematiannya. Sejauh ini, 18 orang warga Saudi telah ditangkap, ujar Jaksa dalam pernyataannya.
Media Saudi melaporkan Raja Salman telah memerintahkan pemecatan lima pejabat, termasuk Saud al-Qahtani, penasihat pengadilan kerajaan yang tampak sebagai tangan kanan Putera Mahkota pangeran MBS, serta Wakil Ketua Dinas Intelijen Ahmed Asiri.
Beberapa anggota parlemen AS tak terpengaruh dengan penjelasan Saudi itu.
“Saya skeptis atas narasi baru yang dibuat Saudi mengenai Khashoggi yang isinya meremehkan,” jelas Senator AS Lindsey Graham dari Partai Republik.
Senator Jack Reed dari Demokrat mengatakan pihak Saudi masih belum memberikan pengakuan yang benar.
“Ini tampaknya aksi yang sudah direncanakan dan disengaja disusul dengan ditutup-tutupi,” tukasnya.[IZ]