YOGYAKARTA, (Panjimas.com) – Fenomena artis hijrah saat terjadi, hidayah yang mereka raih mampu mengalahkan dunia glamor yang selama ini mereka jalani. Namun, bagaimana sebenarnya kita mensikapinya.
Berikut ini penjelasan Ustadz Felix Siauw kepada Panjimas di sela-sela acara Muslim United beberapa waktu yang lalu.
“Hijrah berasal dari kata Hajara yang artinya adalah terus menerus berpindah, ini adalah sebuah proses yang harus dijalani secara terus menerus. Artinya tidak ada orang yang mengklaim bahwa ia sudah berhijrah karena hijrah itu berproses sampai mati.” ujarnya Rabu, (17/10).
Proses hijrah akan diawali dengan sesuatu yang kecil. Banyak orang yang menganggap bahwa saat orang yang barus saja berhijrah itu harus sempurna segalanya padahal mereka juga lagi berproses.
Maka perubahan yang gradual ini diawali dengan apa? Perubahan pemikiran dan itu sebelumnya mengetahui latar belakangnya. Jika pola pikir sudah dibernahi maka selanjutnya diajari tentang Quran dan Sunnah
Pembelajaran inilah yang sesui dengan Surat Al Jumuah ayat 2, “Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.”
Terkait adanya publik figure atau artis yang dulu sempat hijrah namun kemudian dia kembali lagi ke dunia hiburan, penulis buku “Yuk, Berhijab!” itu memberikan pandangannya,
“Kita tidak boleh menginvestasikan ppeada person, namun harus dilakukan pada ide gagasan.. Sebagai contohnya kita mengidolakan tokoh politik saat dia berubah kita kesel, berharap pada Ustadz saat dia berubah kita kecewa. Begitupula pada tokoh publik dan lain sebagainya.” pungkasnya. [RN]