PALU (Panjimas.com) – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) akan membangun 1000 unit hunian darurat (Hundara), bagi korban gempa bumi, tsunami dan likuifaksi di Sulawesi Tengah.
Hal itu disampaikan oleh Joko, koordinator tim pembangunan hunian darurat MDMC, saat ditemui di Universitas Muhammadiyah Palu.
“Insya Allah MDMC akan membangun hunian darurat. Kita akan merencanakan pembangunan di delapan titik pos pelayanan (Posyan), yang akan kita bangun 1000 unit secara bergantian progresnya,” kata Joko kepada Panjimas.com, Selasa (16/10/2018).
Untuk tahap awal, akan dibangun sebanyak 400 unit Hundara. Semua unit tersebut merupakan bantuan dari United States Agency for International Development disingkat USAID atau Badan Bantuan Pembangunan Internasional Amerika.
“Kita berawal dulu dari 400 hunian darurat yang kelengkapan semuanya dibantu oleh USAID, sebuah organisasi dari Amerika Serikat. Kemudian untuk menggenapi 1000 unit berasal dari donatur MDMC dan Lazizmu,” imbuhnya.
Hunian darurat yang dibangun MDMC terbuat dari terpal dan rangka kayu, dengan luas 4 x 6 meter persegi. Salah satu tujuan pengadaan hunian darurat tersebut segera dibangun, mengingat saat ini sudah memasuki musim hujan. Kemudian, diharapkan para pengungsi bisa lebih nyaman tinggal di Hundara, karena tiap Hundara diperuntukkan untuk satu kepala keluarga.
“Tenda ini sangat cocok untuk warga masyarakat pengungsi korban bencana di Sulteng, tidak terasa panas. Hundara ini juga untuk satu tahun masih kuat berdasarkan informasi dari pihak USAID,” ungkapnya.
MDMC berharap 1000 Hundara yang akan dibangun bisa meringankan masyarakat yang menjadi korban musibah bencana alam di Sulteng. [AW]