MEDAN, (Panjimas.com) — Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi menegaskan bahwa masyarakat Sumatra Utara sangat antusias dan menjadikan MTQ Nasional XXVII sebagai momentum untuk memperbaiki akhlak. Hal ini disampaikannya dalam sambutan upacara penutupan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-27 di Astaka Utama Gedung Serbaguna, Jalan Wiliam Iskandar, Medan, Jumat (12/10) malam.
Edy Rahmayadi mengatakan, sejak dibuka pada 7 Oktober lalu, seluruh rangkaian kegiatan MTQ telah berjalan dengan sukses.
“Tidak terasa sejak pembukaan 7 Oktober 2018 seluruh rangkaian MTQ sudah berjlan dengan baik,” ujar Edy Rahmayadi.
Menurutnya, masyarakat Sumatra Utara sangat antusias dan menjadikan MTQ ini sebagai momentum untuk memperbaiki akhlak, sehingga mendukung terwujudnya Sumatra Utara yang bermartabat.
“Selama berlangsungnya MTQ telah melahirkan semangat dan antusius yang luar biasa pada masyarakat Sumatera Utara, menikmati lantunan kitab suci Al-Quran sebagai momentum perbaikan akhlak, mengembalikan anak dan keluarga pada Alquran dan mewujudkan insan yang qurani,” tukas Edy.
Selain itu, menurutnya, MTQ ini juga telah menggerakkan perekonomian masyarakat. Sehingga hal itu membuktikan bahwa Alquran diturunkan Allah ke bumi ini sebagai rahmat bagi semesta alam.
“Maka benarlah bahwa AlQuran itu rahmatan lil alamin. Pemerintah dan masyarajat Sumatera Utara tak henti-hentinya mengucapkan terimakasih,” jelas Edy, dikutip dari ROL.
MTQ Nasional ke-27 ini telah diikuti oleh 1.555 peserta dari 34 provinsi. Dalam acara penutupan ini, Ketua Dewan Hakim MTQ, Rom Rowi kemudian mengumumkan para pemenag dari 12 cabang yang diperlombakan. Rowi juga mengumkan juara umum MTQ dari 2018 yang dimenangkan oleh Provinsi DKI Jakarta.
“Juara umum MTQ 2018, pertama DKI Jakarta, Kedua Provinsi Banten, ketiga Provinsi Summatra Utara, Keempat Kepulauan Riau, kelima Jawa Timur, Keenam Kepulauan Riau dan Jawa Barat nilainya sama, dan Ketujuh Aceh, Kedelapan DIY, Kesembilan NTB, dan kesepuluh Kalimantan Selantan,” ujar Rom Rowi.
Penghargaan juara umum kepada DKI Jakarta kemudian diserahkan oleh Wapres dan didampingi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.[IZ]