JAKARTA (Panjimas.com) – Menanggapi pernyataan salah satu petinggi Gojek yang diduga mendukung Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender (LGBT), netizen suarakan hastag #UninstalGojek di Twitter.
Sejak hari Sabtu (13/10) hingga Ahad (14/10) malam, tagar #UninstalGoJek masih terus disuarakan netizen sebagai bentuk kekecewaan terhadap perusahaan transportasi online itu.
Sebelumnya, Wakil Presiden Pengembangan Bisnis Operasi Gojek, Brata Santoso menulis status di Facebook dengan bahasa Inggris yang intinya Gojek menerima keragaman latar belakang karyawannya.
Termaksud sebanyak 30 karyawan yang merupakan orang-orang yang memiliki latar belakang seks menyimpang seperti Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).
Berikut adalah kutipan pernyataan Brata Santoso:
“I’m happy to say that GO-JEK is taking diversity & inclusiona matter to the next level by the adoption of non-discrimination policy toward the underrepresented grup ie LGBT despite of being an Indonesian company.
We had 30+ LGBT employees and Allies profiled and shared what self-acceptance, freedom, authenticity, freedom, and equality means to them gallery-walk style across the office lounge (+rainbow ice cream treats!); amazingly we have more than 300+ Allies signed up within 3 hours by taking the photo pledge.
To quote Nadiem the founder himself, “In my opinion, if you are intolerant of diversity, you don’t really belong in GO-JEK.”
#lifeatgojek
Usai tagar #UninstalGojek viral, Gojek mengeluarkan pernyataannya melalui akun Twitter resminya, pada Sabtu (13/10).
Berikut pernyataan lengkap GO-JEK:
GO-JEK sangat menghargai keberagaman (diversity). Kami percaya ide dan kreativitas yang menjadi kunci untuk melahirkan inovasi bermanfaat bagi masyarakat merupakan buah dari hasil kerjasama berbagai latar belakang, pendidikan, budaya, dan keyakinan.
Keberagaman juga menjadi elemen dalam dinamika karyawan kami.
Terkait postingan yang beredar di media sosial, perlu kami tegaskan bahwa post tersebut merupakan pendapat dan interpretasi pribadi dari salah satu event internal dengan tema keberagaman.
GO-JEK selalu menjunjung tinggi nilai-nilai dan budaya Indonesia, negeri tempat kita lahir, tumbuh dan berkembang. Pada intinya, GO-JEK adalah bagian dari Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
GO-JEK menjunjung tinggi keberagaman yang menciptakan persatuan dan keharmonisan, sejalan dengan nilai-nilai dan budaya Indonesia, yang ber-Bhinneka Tunggal Ika. [DP]