JAKARTA (Panjimas.com) — Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) merespon kabar mengenai internet di seluruh dunia akan lumpuh dalam waktu 48 jam ke depan.
Plt Kepala Biro Humas Kemkominfo, Ferdinandus Setu menyampaikan bahwa tak perlu risau terkait dengan isu tersebut. Sebab kata dia, Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN) hanya melakukan pergantian key signing key (KSK) pada root server-nya. Dampaknya memang, DNS resolver milik Internet Service Provider (ISP) yang dituju akan terganggu.
Namun, kata dia, berdasarkan pernyataan yang disampaikan Ketua Umum Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI), Andi Budimansyah kepada pihaknya, pergantian root server ICANN ini telah diantisipasi oleh pengelola nama domain di seluruh dunia sejak 2 tahun lalu.
“Artinya para ISP yang telah menggunakan DNS Resolver terbaru, tidak akan terdampak oleh pergantian KSK root server ICANN,” jelasnya melalui keterangan resmi, Jumat (12/10).
Meski begitu, pihak Kemkominfo mengimbau para ISP Indonesia yang belum menggunakan DNS Resolver terbaru agar tetap waspada. Hal ini agar pergantian root server ICANN tidak berpotensi merugikan para pelanggan ISP.
“Kemkominfo mengimbau ISP atau provider yang menjalankan DNS resolver harus memastikan bahwa keys root di server DNS Resolver update. ISP juga diimbau agar menggunakan versi terbaru dari software DNS-nya untuk menjamin update key-nya berjalan dengan baik,” ungkap dia.
“Sekali lagi, Kemkominfo mengimbau pengguna internet Indonesia tidak perlu khawatir dan tidak perlu melakukan apa-apa untuk koneksi internetnya. Jika terjadi anomali harap hubungi ISP atau provider yang mengelola DNS resolvernya untuk memastikan DNS resolver-nya berjalan dengan baik,” tambahnya.
Bakal Lumpuh?
Sebelumnya diberitakan, pengguna internet di seluruh dunia kemungkinan bakal merasakan jaringan internet mati total selama 48 jam ke depan. Benarkah demikian?
NDTV melaporkan, Jumat (12/10), kemungkinan lumpuhnya jaringan internet disebabkan lantaran domain utama dijadwalkan untuk menjalani pemeliharaan rutin selama 48 jam.
Sementara itu, dilaporkan Russia Today, pengguna internet di seluruh dunia kemungkinan mengalami kegagalan koneksi jaringan karena server domain utama dan infrastruktur jaringan terkaitnya down dalam beberapa waktu ke depan.
Perusahaan Internet Corporation of Assigned Names and Numbers (ICANN) bakal melakukan pemeliharaan domain yang dimaksud selama 48 jam dengan mengubah kunci kriptografi yang membantu melindungi buku alamat internet atau Domain Name System (DNS).
Menurut ICANN, pemeliharaan ini perlu dilakukan guna menghindari serangan siber yang belakangan marak terjadi. Dalam pernyataannya, regulator komunikasi CRA mengatakan, pemeliharaan jaringan internet global ini diperlukan guna memastikan keamanan, stabilitas, dan ketangguhan DNS.
“Untuk lebih jelasnya, beberapa pengguna internet mungkin bakal terpengaruh jika operator jaringan atau penyedia layanan internet (ISP) belum siap untuk perubahan ini. Dampak ini bisa dihindari dengan mengaktifkan ekstensi keamanan sistem yang sesuai,” kata ICANN. (des)