JAKARTA (Panjimas.com) – Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional Ke-27 di Sumut resmi ditutup Wakil Presiden (Wapres) Muhammad Jusuf Kalla di Astaka Utama Gedung Serba Guna, Medan Estate, Deli Serdang, Jumat (12/10) malam. Sebelum menutup perhelatan, Wapres sempat bercerita tentang sejarah MTQ Nasional pertama di Makassar 51 tahun lalu.
“Idenya datang dari orang Medan. Saat itu kepala RRI di Makassar Pak Sani, orang Medan. Dia melaksanakan perlombaan membaca Alquran di radio. Kemudian dari itu diusulkan pelaksanaan MTQ Nasional,” kata Jusuf Kalla dalam sambutannya di acara penutupan.
Jusuf Kalla mengaku turut menjadi panitia pada MTQ Nasional I. Ketika itu hanya 6 cabang yang diperlombakan. “Tadi dewan hakim membaca pemenang sampai 1 jam. Dahulu hanya 6 pemenang. Dilaksanakan pada bulan puasa, sehingga penuh kesyahduan,” kata Jusuf Kalla. “Terima kasih karena ide pertama (MTQN) adalah dari sahabat bapak saya, orang Medan,” lanjutnya.
Setelah memberikan sambutan, Jusuf Kalla yang mengenakan teluk belanga kuning emas dipadu tengkuluk dan kain sampin songket hijau, memukul beduk tanda penutupan MTQ Nasional Ke-27. Suara beduk itu diikuti Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin bersama Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah, dan pejabat lainnya memukul gordang sambilan.
Provinsi DKI Jakarta menjadi juara umum MTQ Nasional ke-27. Kafilah daerah ini mengumpulkan poin terbanyak di ajang 2 tahunan ini.
“Menetapkan kafilah provinsi di bawah ini sebagai juara umum dan peraih peringkat 10 besar, sebagai berikut: 1 DKI Jakarta sebagai juara umum, 2 Provinsi Banten, 3 Provinsi Sumut, …,” kata Rom Rowi, Ketua Dewan Hakim MTQ.
Berdasarkan informasi dihimpun, DKI Jakarta memperoleh 10 medali emas, 3 perak, dan 5 perunggu. Total 64 poin yang mereka kumpulkan, unggul 13 poin dari kafilah Banten yang menduduki posisi dua dengan 51 poin dari pencapaian 6 emas, 6 perak dan 3 perunggu.
Sementara Sumut menempati posisi tiga dengan 37 poin. Kafilah tuan rumah hanya mengumpulkan 4 medali emas, 3 perak, dan 8 perunggu.
Posisi 10 besar berikutnya ditempati berturut-turut: Kepulauan Riau, Jawa Timur, Riau, Jabar, Aceh, Daerah Istimewa Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, dan Kalimantan Selatan.
Kafilah DKI Jakarta di antaranya menyabet emas untuk kategori qori dewasa terbaik atas nama Heri Kuswanto, qori anak-anak terbaik atas nama Muhammad Hafizh Fadhl Zamzam, dan qoriah anak-anak terbaik atas nama Nafisah Almais Aidiyah.
Kafilah ini juga menyabet emas di cabang Qiraat Sab’ah Mujawwad dewasa putra atas nama M Fauzi Ridwan dan Qiraat Sab’ah Mujawwad dewasa putri atas nama Kamisaatuddhuha.
Piala Tetap Presiden diberikan kepada kafilah DKI Jakarta sebagai juara umum. Piala itu diserahkan JK kepada Sekda DKI Jakarta Saefullah. Orang nomor dua di republik ini juga menyerahkan piala kepada Qori terbaik Heri Kuswanto dari DKI Jakarta.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan ucapan selamat dan sukses kepada seluruh juara dan peserta MTQ Nasional Ke-27. Dia juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah menyukseskan acara, terutama Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi. “Terima kasih kepada segenap dewan hakim, pengawas, panitia dan peserta. Selamat atas prestasi yang dicapai,” katanya.
Lukman juga mengajak semua pihak memanfaatkan momentum MTQ Nasional ini untuk memberantas buta aksara Alquran. “Jumlahnya masih sangat besar,” ucapnya.
MTQ Nasional Ke-28 Tahun 2020 akan digelar di Sumatera Barat. Penunjukan tuan rumah itu ditandai dengan penyerahan bendera MTQ Nasional kepada Gubernur Sumatera Barat. (des)