JAKARTA, (Panjimas.com) – Kementerian Pariwisata telah memprakarsai adanya Forum Grup Diskusi tentang Pengembangan Wisata Tematik (Muslim Friendly Tourism) yang diadakan di Jakarta pada hari Kamis, (10/10) .
Indonesia sebagai destinasi wisata muslim dunia yang yang sebelumnya dilakukan menjadikan Pusat Belanja Sebagai Destinasi Wisata.
Ayu S. Prabowo dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian dari FGD Islami yang sebelumnya dilakukan di kantor MUI.
Ketua Lembaga PLH & SDA MUI, Dr. H. Hayu S Prabowo mengatakan bahwa sebagai negara kepulauan, Indonesia sangat kaya dengan keindahan aneka flora dan fauna di darat dan dilautan serta beragam budaya dan agama yang merupakan daya tarik utama bagi wisatawan domestik dan mancanegara.
Dengan muslim terbesar di dunia, Indonesia berpotensi menjadi pusat industri wisata muslim terbesar di dunia, yang seharusnya disadari oleh pelaku bisnis pariwisata Indonesia.
Salah satu aspek yang turut menentukan perkembangan industri wisata muslim ini adalah aspek keagamaan.
Dalam hal ini paket wisata haruslah memberikan pengalaman berwisata serta atmosfir, perjalanan, tranformasi, aktrasi yang ada merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dengan ajaran Islam.
Perumusan ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi seluruh komponen dalam industri pariwisata untuk membentuk suatu ekosistem Layanan Wisata Ramah Muslim atau LWRM (Muslim Friendly Tourism).
Adapun LWRM telah diperkenalkan dan diterapkan di negara dengan mayoritas penduduk muslim, Indonesia bisa mengadopsi praktik-praktik terbaik yang telah dilakukan, kemudian menyesuaikannya dengan keadaan Indonesia. “Kepuasan wisatawan akan tercapai bila seluruh komponen dalam ekosistem wisata bisa bekerja sama untuk “memberikan apa yang wisatawan inginkan, dengan cara apa yang mereka inginkan, dan pada saat mereka membutuhkannya,” katanya.
Ketua Komunitas Pencinta Wisata Muslim, Heru Leksono mengatakan bahwa salah satu tujuan dilakukannya FGD ini adalah untuk mendapatkan paket wisata baru yang ramah terhadap Muslim yang langsung dapat dipasarkan baik untuk pasar domestik maupun mancanegara.
Dibandingkan negara lain, posisi Indonesia dalam perolehan wisata Muslim masih lebih rendah dibanding dengan Malaysia dan Singapore. Dengan adanya paket wisata ramah Muslim ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan pertumbuhan Pariwisata Indonesia, khususnya untuk wisatawan Muslim yang tumbuh sekitar 7% per tahun.
Wisata Muslim Indonesia telah melakukan pengembangan produk khusus, yaitu wisata ramah muslim yang holistik. Mulai dari pemilihan akomodasi, fasilitas, penentuan rute destinasi dan perjalanan hingga seluruh aktifitas yang di tunjang oleh ekosistim layanan ramah muslim secara menyeluruh.
WMI juga telah mengembangkan beberapa paket wisata ramah muslim, diantaranya Paket Wisata Belanja Ramah Muslim, Wisata Alam Ramah Muslim, Wisata Air Ramah Muslim, Wisata Budaya Ramah Muslim dan Wisata Taman Rekreasi Ramah Muslim. [ES]