YOGYAKARTA, (Panjimas.com) — Jogja Halal Fest 2018 Kamis (11/10) lalu resmi digelar di Jogja Expo Center (JEC), Bantul, Yogyakarta. Perhelatan yang berlangsung pada tanggal 11-14 Oktober 2018 ini mengusung tema “The Biggest Halal Exhibition Expo”.
Jogja Halal Fest ini pun diproyeksikan sebagai ajang pengenalan ekonomi syariah dan wisata halal di Indonesia pada umumnya dan Yogyakarta pada khususnya.
Ketua Panitia Jogja Halal Fest (JHF) Mursida Rumbe mengungkapkan bahwa output dari pameran ini adalah Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dan masyarakat pada umumnya bersama-sama bisa melakukan percepatan ekonomi syariah dan wisata halal DIY.
“Kita ingin bersama-sama dengan masyarakat untuk terjadinya percepatan pariwisata dan ekonomi syariah khususnya di Yogyakarta. Ini dedikasi kami, kontribusi kami dari MES (Masyarakar Ekonomi Syariah) untuk menjadi percepatan pariwisata halal di Yogyakarta,” ungkap Mursida Rambe dalam sambutannya pada pembukaan Jogja Halal Fest 2018 di JEC, Bantul, DIY, Kamis (11/10).
Menurut Mursida Rambe yang juga merupakan Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah wilayah DIY menjelaskan bahwa acara ini adalah sarana edukasi dan dakwah tentang begitu pentingnya produk-produk halal seperti makanan, pakaian, perbankan, kosmetik, asuransi, travel umroh dan layanan jasa lainnya.
Menurutnya, begitu besarnya potensi perkembangan produk halal yang ada di DIY sangat menjadi konsen bagi MES. Oleh karena itu, pameran ini diadakan sebagai pengenalan produk-produk halal kepada masyarakat luas.
Pameran ini akan tetap digelar sampai dengan hari Ahad, 14 Oktober 2018 dan diharapkan masyarakat antusias hadir ke Jogja Halal Fest 2018. Jogja Halal Fest terselenggara berkat kerjasama antara Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Wilayah DIY bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Wadah Pelaku Ekonomi Syariah dan Industri Halal
Pameran ini merupakan salah satu rangkaian acara menyambut Indonesian Halal Summit yang akan diselenggarakan bulan November mendatang di Jakarta Jogja Halal Festival menghadirkan berbagai produk halal seperti Kuliner, Fesyen, Rumah Sakit, Perguruan Tinggi, Sekolah, Travel, Perbankan hingga Properti yang berbasis manajeman halal dengan total lebih dari 200 stan produk.
Ketua MES DIY, Dra. Mursida Rambe mengatakan,”Jogja Halal Festival merupakan satu wadah dimana bertemunya seluruh pemangku kepentingan ekonomi syariah di berbagai bidang,” ujarnya.
“JHF juga mmemiliki misi untuk mewujudkan silaturahmi diantara pelaku ekonomi syariah tersebut baik regulator, pengusaha, akademisi, ulama, dan praktisi” imbuh Mursida.
“Dengan target pengunjung antara 6000 hingga 10000 ribu orang perhari, JHF diharapkan dapat mengenalkan kepada masyarakat bahwa masih banyak produk-produk halal yang dapat digeluti oleh para pelaku ekonomi,” ungkap Koordinator Lapangan Jogja Halal Fest, Nur Aziz.
Selain itu dengan adanya Jogja Halal Festival ini dapat membentuk peluang dan potensi bisnis industri halal di Yogyakarta dan Indonesia yang mencakup seluruh sektor ekonomi. Untuk diketahui, Indonesia masuk ke dalam urutan 15 negara dengan Indikator Ekonomi Global menurut State of Global Islamic Economy Report tahun 2017/2018.
Adapun kegiatan Jogja Halal Fest meliputi pameran, stand kuliner, talkshow bisnis syariah, seminar nasional hingga fesyen show busana hijab dan batik.[IZ]