RIYADH, (Panjimas.com) — Putera Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohammad bin Salman (MBS) membantah pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang memperingatkan bahwa Raja (Salman) itu hanya akan bertahan berkuasa “dua pekan” jikalau tanpa dukungan tentara AS. Bahkan, Trump pun menuntut pihak kerajaan membayar kompensasinya.
“Saya suka bekerja dengannya. Anda tahu, Anda harus menerima bahwa teman mana pun akan mengatakan hal baik dan hal buruk,” pungkas Pangeran Mohammad bin Salman dalam wawancara dengan Bloomberg, Jumat (05/10).
“Kami percaya bahwa semua persenjataan dari Amerika Serikat sudah dibayar. Itu bukan persenjataan gratis. Sejak hubungan Arab Saudi dengan Amerika Serikat dimulai, kami membeli semuanya dengan uang,” imbuh Pangeran Mohammad bin Salman.
Trump mengatakan hal tersebut dalam rapat umum di Mississippi pada Selasa (02/10). Meskipun mengeluarkan kata kasar, pemerintahan Trump berhubungan dekat dengan Arab Saudi, yang dilihatnya sebagai benteng melawan pengaruh Iran di kawasan Timur Tengah, dilansir dari Reuters.
Trump menjadikan Arab Saudi perhentian pertama dalam kunjungan diplomatik dunia pertamanya sebagai presiden pada tahun lalu.
Arab Saudi adalah penghasil utama minyak dunia dan pemimpin nyata kelompok negara penghasil minyak OPEC, yang dikecam Trump atas harga tinggi minyaknya.[IZ]