SOLO, (Panjimas.com) — Salah satu acara puncak Hari Santri Nasional 2018, yakni Apel Akbar Santri Nusantara yang sebelumnya dijadwalkan pada 7 Oktober terpaksa diundur. Apel Akbar Santri Nusantara ini akan dihadiri Presiden Joko Widodo, dan akan digelar pada Sabtu pekan depan (13/10) di Stadion R.Maladi Sriwedari, Solo.
“Apel akbar sedianya dihadiri presiden tanggal 7 Oktober 2018. Karena kendala teknis apel akbar diundur tanggal 13 Oktober pekan depan,” demikian penjelasan Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlotul Ulama (RMI-NU), Abdul Ghoffur Rhozien, Kamis (04/10/2018).
Ketua Umum RMI-NU KH. Abdul Ghofar Rozin mengatakan kegiatan Apel Akbar Santri Nusantara tersebut akan mengusung tema “ Santri Mandiri, Indonesia Hebat”.
Sementara itu, Sekretaris RMI-NU, Habib Sholeh menambahkan, Apel Akbar Santri Nusantara, akan dihadiri puluhan ribu santri. Hingga saat ini setidaknya sudah ada 50 ribu pendaftar dari selurh pondok pesantren di Indonesia.
“Targetnya 60 ribu peserta,” ujar Habib Sholeh
Lebih lanjut Ia menuturkan, Apel Akbar Santri Nusantara akan di isi dengan pertunjukan dari perwakilan pondok pesantren, mars pesantren dan ikrar santri yang dilakukan oleh perwakilan santri dari pondok pesantren se-Indonesia. Ikrar santri ini bertujuan memupuk komitmen kebangsaan dan jiwa nasionalisme.
“Yang jelas, Apel Akbar Santri Nusantara ini menjadi ajak ta’aruf antar pesantren, tugar pikiran dan tukar kreatifitas. Disini para santri dari berbagai penjuru nusantara bertemu,” tandasnya.
Untuk diketahui, RMI adalah asosiasi pondok pesantren yang berada di bawah Nahdlatul Ulama.
Pesantren Expo dan LSN
Selain Apel Akbar, imbuh Abdul Ghofar Rozin, pada peringatan HSN tahun ini, juga digelar Pesantren Expo dan Liga Santri Nusantara (LSN) yang diikuti 32 tim dari berbagai pondok pesantren di Indonesia
Menurutnya, penyelenggaraan LSN tersebut merupakan kerja sama dengan Kemenpora seri nasional yang diikuti 32 tim pesantren di lingkungan NU. Pada tahun ini, seri nasional LSN digelar yang keempat dan dari tahun ke tahun semakin baik.
Pada LSN tersebut awalnya diikuti 1.024 tim yang kemudian masuk 32 tim regional dari 34 provinsi di Indonesia mengikuti babak putaran final di Solo.
Menurutnya, melalui penyelenggaraan kegiatan LSN tersebut masyarakat Indonesia diajak kembali menggalang nilai-nilai kebersamaan dan kerja sama yang merupakan komponen bagi keutuhan bangsa.
Selain itu, LSN digelar untuk memfasilitasi tumbuhnya sepak bola yang profesional dan diharapkan melahirkan pemain bola profesional yang dapat mengusung nama baik Indonesia diajang, baik nasional maupun internasional. Alumni pemain LSN antara lain yang saat ini merupakan striker Timnas PSSI U-19, Muhammad Rafli Mursalim.
Sekretaris RMI-NU Habib Sholeh mengatakan kegiatan Pesantren Expo 2018 yang digelar sepanjang Jalan Bhayangakara kawasan Stadion Sriwedari Solo, akan dibuka, Jumat (05/10) hingga Ahad (07/10). Peserta Pesantren Expo akan diikuti pondok pesantren se-Jawa Tengah dan sekitarnya, kementerian, lembaga, baik negeri maupun swasta serta pelaku usaha lainnya.
Menurut Habib Sholeh, Pesantren Expo 2018 bertujuan sebagai media informasi kreativitas santri dan pondok pesantren, media perkenalan produk-produk yang dihasilkan oleh santri pondok pesantren ke masyarakat umum dan memperkenalkan peluang pengembangan ekonomi pesantren melalui kemitraan dengan Kementerian, lembagan dan swasta.
“Kegiatan expo ini, sangat penting, lebih banyak titik tekannya persoalan-persoalan perekonomian, termasuk pengembangan ekonomi umat melalui pesantren,” tukasnya.[IZ]