JAKARTA (Panjimas.com) — Tidak sedikit negara yang menawarkan diri untuk ikut berkontribusi dalam proses pemulihan. Saat ini ada komitmen sumbangan berupa uang dari 25 negara sahabat, totalnya Rp 220 miliar. Bukti, bencana gempa dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala menyita perhatian dunia.
Dari 25 negara yang berkomitmen, baru 18 negara yang sudah merealisasikannya. Wakil Menteri Luar Negeri, Abdurrahman Mohammad Fachir, menyebutkan selain mendapat tawaran bantuan berupa barang, Indonesia juga mendapat tawaran bantuan finansial atau keuangan.
“Ada yang sudah disalurkan langsung misalnya dari Tiongkok ada USD 200.000, Korea Selatan USD 1 juta, Venezuela USD 10 juta,” kata Fachir, di Graha BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (6/10).
“Negara yang sudah merealisasikan itu Korea Selatan, Jepang, Swiss, Singapura, Tiongkok, Qatar, Turki, India, Spanyol, Vietnam, Malaysia, Inggris, Selandia Baru Australia, Rusia, Pakistan, Denmark,” tambah dia.
Sejumlah negara yang telah menyatakan diri siap memberi sumbangan finansial seperti Vietnam sebesar USD 100.000, Laos USD 100.000 dan Kamboja USD 200.000.
“Sekarang kan baru komitmen (sumbangannya) belum semua disalurkan, penentuan tentu di bawah Menkopolhukam (Wiranto),” jelasnya.
Saat ini, mekanisme pengelolaan uang sumbangan dari negara sahabat belum ditentukan sebab masih dalam pembahasan. Dia mengungkapkan kemungkinan uang tersebut akan masuk ke dalam dana tanggap darurat dan rehabilitasi rekontruksi (rehab rekon).
“Memang kita juga sudah memutuskan ada menyangkut masalah sumbangan finansial ada yang diarahkan kepada tanggap darurat menurut negara diarahkan kesana, tetapi juga kita memberikn info bahwa setelah tanggap darurat ada rehab rekon,” tutupnya. [des/rmol)