JENEWA, (Panjimas.com) — Perserikatan bangsa-bangsa (PBB) mengungkapkan keprihatinan mendalamnya atas keselamatan dan keamanan tujuh pria MUslim Rohingya yang dideportasi dari India ke Myanmar.
PBB, Jumat (05/10) mengatakan, warga Rohingya yang dideportasi telah ditolak untuk memiliki akses ke penasehat hukum dan klaim atas suaka mereka.
India mendeportasi tujuh Rohingya, Kamis (04/10). Hal itu menimbulkan kekhawatiran akan repatriasi lebih lanjut di antara warga Rohingya yang berlindung di kamp-kamp pengungsi di negara India.
PBB pun khawatir bahwa mereka yang kembali akan menghadapi risiko pelecehan di tangan pemerintah Myanmar.
Mahkamah Agung (MA) India menolak petisi yang berisi agar pemerintah berhenti mendeportasi tujuh pria Muslim Rohingya. Pada Kamis (4/10),
Mahkamah Agung India menyatakan ke-tujuh pria tersebut akan tetap dideportasi kembali ke negara asal mereka Myanmar.
“Sudah melalui keputusan, mereka dideportasi, tapi kami membuka jalan bagi repatriasi mereka di kemudian hari,” ujar Hakim Agung Ranjan Gogoi seperti dikutip laman Reuters, Kamis (04/10).
Ranjan Gogoi mengatakan, pihak pengadilan tidak ingin mencampuri keputusan dari pemerintah pusat. Deportasi tersebut merupakan kali pertama sejak Kementerian Dalam Negeri memerintahkan otoritas negara tahun lalu mengidentifikasi dan mendeportasi warga Rohingya bersama imigran gelap lainnya.
Pihak berwenang pada Rabu melaporkan telah mengamankan orang-orang ke perbatasan untuk dideportasi sebab masuk secara ilegal. Hal ini merupakan langkah pertama yang dilakukan terhadap imigran gelap.
Sekitar 700.000 warga Rohingya terpaksa melarikan diri ke Bangladesh dari kekerasan brutal yang dilakukan Militer Myanmar.
India memperkirakan sekitar 40.000 Muslim Rohingya berlindung di berbagai wilayah di negara tersebut. Kurang dari 15.000 diantaranya terdaftar di Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi.
Banyak yang menetap di daerah-daerah yang mayoritas warganya beragama Muslim, termasuk Hyderabad, negara bagian Uttar Pradesh, New Delhi, dan wilayah Himalaya Jammu-Kashmir yang tengah dalam sengketa.
Sementara itu, beberapa penduduk rohingya lainnnya mengungsi di wilayah Timur Laut India yang berbatasan dengan Bangladesh dan Myanmar.[IZ]