KUALA LUMPUR, (Panjimas.com) — Istri mantan Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak Datin Seri Rosmah Mansor dikenai 17 dakwaan terkait tindak pidana pencucian uang dalam persidangan di Mahkamah Sesyen Kuala Lumpur, Kamis (04/10).
Dalam sidang tersebut Rosmah Mansor didakwa melakukan pencucian uang senilai total RM7,097,750 dengan menggunakan rekening Affin Bank Berhad mulai 4 Desember 2013 hingga 1 Mei 2018.
Mahkamah Sesyen Kuala Lumpur membenarkan Datin Seri Rosmah Mansor membayar ikat jamin RM2 juta dengan dua orang penjamin terhadap 17 tuduhan terkait pencucian uang dengan syarat menyerahkan dua paspor kepada mahkamah dan tidak mengganggu saksi serta bakal saksi pendakwaan, dilansir dari Antara KL.
Hakim Azura Alwi juga membenarkan permohonan Rosmah yang dilakukan tujuh pengacara yang diketuai Datuk K. Kumaraendran untuk membayar ikat jamin RM500,000 Kamis ini dan sisanya pada atau sebelum 11 Oktober 2018.
Sebelumnya, Rosmah mengaku dirinya tidak bersalah terhadap tuduhan terkait Undang-Undang Pencegahan Pencucian Uang, Pencegahan Pembiayaan Terorisme dan Hasil Daripada Aktifitas Haram (AMLATFPUAA) 2001.
Rosmah tiba di Kompleks Mahkamah Sesyen Kuala Lumpur di Jalan Duta pada 08.27 pagi dengan mengendarai kendaraan Toyota Alphard berwarna hitam dengan diiringi sepeda motor dan mobil patroli polisi.
Dengan memakai baju kurung dan selendang jingga dia masuk ke lobi mahkamah dengan diiringi beberapa petugas Suruhanjaya Pencegahan Rasuah Malaysia (SPRM).
Sementara itu, Mahkamah Tinggi Kuala Lumpur Kamis (04/10) menetapkan pada 31 Oktober 2018 jam 15.00 petang mendatang sebagai waktu manajemen kasus bagi tujuh pertuduhan yang dikenakan atas bekas Perdana Menteri, Datuk Seri Najib Tun Razak.
Proses sidang dihadapan Hakim Mohd Nazlan Mohd Ghazali menetapkan tanggal tersebut setelah pengacara Datuk Shafee Abdullah mendakwa tidak menerima dokumen 51A dalam bentuk cetak.
Shafee berkata pihaknya hanya menerima dokumen dalam bentuk CD yang di mana ada beberapa dokumen tidak lengkap.
Wakil Jaksa Datuk Sulaiman Abdullah ketika ditemui mengatakan kasus seperti ini memang semestinya menggunakan dokumen yang banyak kerana melibatkan transaksi uang.
Sulaiman menegaskan pihaknya mempunyai tanggung jawab besar untuk menyelesaikan kasus ini dan akan menegakkan kebenaran mengikuti undang-undang
Pihak pendakwa dalam kasus Najib Razak juga memohon supaya pembicaraan dapat dipindah ke Mahkamah Persekutuan di Putrajaya.
Mantan Perdana Menteri tersebut tiba di Mahkamah Tinggi Kuala Lumpur pada jam 08.40 pagi dengan diiringi oleh petugas kepolisian.[IZ]