BOGOR (Panjimas.com) – Pondok Pesantren Alam dan Agrokultural milik Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab di Megamendung, Bogor, Jawa Barat, Rabu (3/10) dikunjungi oleh Prabowo Subianto, Calon presiden nomor urut 2. Itu pertama kalinya Prabowo mengunjungi Markaz Syariah kepunyaan Rizieq tersebut.
Prabowo berkunjung ke Megamendung ditemani Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais dan Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso. Mereka tampak disambut antusias oleh ratusan ulama dan santri, khususnya Prabowo yang datang mengenakan kemeja safari cokelat plus kopiah hitam.
Para santri dan ulama terlihat berebut untuk menyalami Prabowo. Tidak sedikit pula yang merekam dengan menggunakan telepon seluler masing-masing.
Juru Bicara FPI Slamet Maarif membenarkan bahwa kedatangan Prabowo tersebut merupakan yang pertama kalinya. “Setiap Rabu pertama setiap bulan, santri dan ulama memang berkumpul untuk mengadakan taklim bulanan di Megamendung. Bedanya, Rabu kemarin mengundang Prabowo selaku capres yang didukung para tokoh dan ulama hasil Ijtima Ulama II.
Slamet mengklaim tidak ada pembicaraan khusus mengenai politik dengan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut. Berdasarkan penuturan Ketua Persaudaraan Alumni 212 itu, Prabowo sekadar memenuhi undangan sekaligus silaturahmi dan meminta doa dari para santri dan ulama.
Meski begitu, Slamet mengamini bahwa para santri dan ulama menyatakan dukungan kepada Prabowo saat berkunjung ke Megamendung. Menurut Slamet hal itu memang sesuai dengan yang dikehendaki Habib Rizieq selaku Imam Besar FPI yang menitip amanah kepada Prabowo agar menyelamatkan bangsa.
“Titip bangsa, selamatkan bangsa, sesuai komando Habib Rizieq Shihab, ulama dan santri akan dukung habis Prabowo-Sandi,” ucap Slamet.
Slamet mengklaim, jika nanti Prabowo terpilih menjadi presiden, para santri dan ulama akan objektif. Maksudnya kebijakan yang benar dan prorakyat akan didukung, namun jika ada kebijakan yang keliru dan tidak sesuai kebutuhan rakyat, para santri dan ulama FPI tidak sungkan untuk mengoreksi Prabowo. “Tetap akan kita koreksi dan ingatkan,” ucap Slamet. (des)