PALU (Panjimas.com) — Setelah berhasil mengirimkan logistik tahap awal dengan akses yang sulit. Wahana Muda Indonesia (WMI) mendapatkan kesempatan untuk mengirimkan logistik tahap lanjutan. Kali ini pengiriman dilakukan melalui jalur laut via pelabuhan Makassar. Lama perjalanan 1,5 hari atau sekitar 36 jam.
“Barang-barang yang kami terima adalah barang prioritas seperti beras, makanan siap saji, tenda dan lainnya,” kata Ketua Bidang Antar Lembaga WMI, Budhi Setiawan, Selasa (2/10/2018), dalam siaran persnya.
Jalur laut dipilih karena berdasarkan laporan tim advance WMI, pengiriman logistik via darat belum memungkinkan. “Karena selain faktor keamanan, medannya juga sangat berat. Saat ini yg efektif itu lewat jalur laut,” katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, tim WMI yang telah berada di Palu hari ini akan mulai melakukan pemetaan wilayah. “Insya Allah Selasa-Kamis tim WMI di Palu akan mulai menyisir lokasi yang memungkinkan untuk dilakukan distribusikan logistik,” jelasnya.
Para donatur, kata Budhi dapat menghubungi Posko WMI di Kota Makassar dan Poso untuk pengumpulan logistik. “Atau bila jauh maka dapat membantu berupa dana lalu kami belanjakan di kota Makassar. Tapi kami tetap merekomendasikan bantuan berupa barang saja,” katanya.
Sementara itu, Direktur Forjim Solidarity Adhes Satria mengatakan, sebagai badan otonom organisasi jurnalis muslim yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan, Forjim Solidarity akan bergerak membantu saudara-saudara di Palu dan Donggala.
“Selain membantu lewat pemberitaan, kami juga akan menggalang donasi untuk membantu korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala,” jelas Adhes.
Bila jadwal tidak tertunda, Kapal pembawa logistik akan berangkat dari Makassar Rabu malam dan tiba di Palu hari Jumat siang. Ekspedisi logistik WMI ini terlaksana berkat dukungan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Forum Jurnalis Muslim (Forjim) Solidarity, Majelis Taklim Al Islah dan Yayasan An Nisa Mahendra Putri. (des)