BANDUNG (Panjimas.com) – Majelis Al Imdad Pondok Pesantren Penghafal Al-Quran bekerjasama dengan DPW Front Santri Indonesia (FSI) Kabupaten Bandung Barat menggelar nonton bareng film G30S/PKI, di Kampung Cihampelas, Desa Kertamulya, pada hari Ahad (30/9) malam.
Ketua Aliansi Pergerakan Islam (API) Jabar Ustaz Asep Syaripudin mengatakan, bahwa tujuan diselenggarakannya acara nobar itu ialah untuk menjelaskan kepada masyarakat bahwa PKI itu bukan korban, tapi pelaku.
“Ini juga untuk menjelaskan bahwa PKI bukan hanya hantu, tetapi benar nyata,” kata Ustaz Asep Syaripudin kepada Panjimas.com, Senin (1/9) siang.
Sebelumnya, Ustaz Asep menjelaskan, setelah nonton bareng film G30S/PKI, acara dilanjutkan dengan adanya tausiyah yang disampaikan langsung oleh dirinya.
Menurut Ustaz Asep, ia diminta penyelenggara acara untuk menjelaskan tentang masalah PKI dan jihad konstitusi.
“Masalah PKI, saya menjelaskan tentang proses pemberontakan PKI mulai dari tahun 1948 dan 1965. Bagaimana pola gerakan, pola propaganda mereka, apa yang telah mereka lakukan, fitnah-fitnah yang mereka lakukan, mantel-mantel yang mereka kenakan,” ungkap Ustaz Asep kepasa Panjimas.com
Tidak hanya itu, jamaah yang hadir pun diberikan kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi seputar masalah PKI.
“Bagaimana PKI mulai ikut pemilu, masuk ke semua lini itu kita bedah,” lanjut Ustaz Asep.
Selain itu, Ustaz Asep juga menjelaskan secara lengkap tentang masalah seputar jihad konstitusi.
“Kita kupas tuntas kenapa kita harus masuk ke semua lini. Jadi bukan hanya memenangkan presiden, tapi juga harus menguasai DPR, karena DPR dan presisen yang membuat Undang-undang,” jelas Ustaz Asep.
Tidak kurang dari 50 orang hadir untuk mengikuti acara nonton bareng film G30S/PKI dan mendengarkan tausiyah Ustaz Asep Syaripudin.
Hadir pula dalam acara tersebut pengurus pondok pesantren, santri, dan jamaah Majelis Al Imdad Pondok Pesantren Al-Quran. [DP]