SOLO, (Panjimas.com) – Front Anti Komunis Solo menggelar acara sarasehan Kesaktian Pancasila dalam rangka memperingati kekejaman PKI. Hadir dalam kegiatan tersebut Mayjend (Purn) Kivlan Zaen dan Dr Sri Bintang Pamungkas.
Presedium Front Anti Komunis Solo, Moedrik Malkan Sangidoe menjelaskan bahwa acara ini digelar dengan maksud untuk mengenang keprihatinan akan keganasan PKI.
Moedrik juga menyesalkan terkait adanya tokoh yang mengatakan bahwa tidak perlu membahas PKI karena PKI sudah tidak ada.
“Kalau ada orang yang mengatakan tidak perlu memeringati kekejaman PKI itu sangat aneh jangan-jangan mereka berafiliasi dengan PKI.” Ujarnya, Ahad, (30/9).
Dalam kesempatan tersebut baik Mayjend (Purn) Kivlan Zaen dan Dr Sri Bintang Pamungkas menjelaskan tentang kekejaman PKI masa di masa lalu.
“Bapak saya disuruh memilih antara Soekarno-Hatta atau Muso-Amir. Karena memilih Soekarno-Hatta maka selang beberapa waktu bapak saya diculik kemudian dibunuh.” Ungkap Dr Sri Bintang Pamungkas.
Sementara itu Jendral (Purn) Kivlan Zein lebih fokus menjelaskan tentang sejarah berdirinya Partai Komunis Indonesia.
Acara yang dimoderatori oleh Dr Muhammad Taufik tersebut juga juga dihadiri oleh beberapa pelaku sejarah di Kota. [RN]