JAKARTA (Panjimas.com) – Alkisah, dahulu ulama dan umaro tidak pernah kompak. Seperti halnya Nabi Ibrahim as dengan penguasa Namrud. Atau seperti Nabi Musa as dengan Fir’aun. Nabi Isa as dengan penguasa Romawi. Begitu juga Nabi Muhammad as berhadapan dengan penguasa Quraisy Abu Jahal dan Abu Lahab.
“Saya cuma mau ingetin, penguasa yang zalim terhadap Nabi-nabi pasti tumbang. Karena itu jangan pernah ganggu ulama, jika tidak mau tumbang,” kata Ustadz Haikal Hasan saat ceramah dalam acara Doa untuk Bangsa di lapangan Monas, Sabtu (29/9/2018) malam.
Dalam kesempatan itu, Haikal Hasa juga menyerukan 2019 Ganti Presiden. Ia mengatakan, ada yang panik takut diganti. Untuk memenangkan Prabowo-Sandi, ada empat strategi yang harus dilakukan umat Islam.
Pertama, jadikan setiap rumah sebagai posko pemenangan Prabowo –Sandi. Kedua, jadikan handpone kalian untuk melawan berita hoax. Ketiga, audit data forensik KPU, jangan sampai ada kecurangan. Pemilu harus jujur dan adil. Keempat, jadikan seluruh jamaah masjid sebagai saksi-saksi di TPS, teruma terkait formulir C1.
Di akhir ceramahnya, Ustaz Haikal Hasan mendoakan Habib Rizieq agar dilindungi Alloh Swt, dan meminta agar jangan pernah coba-coba ganggu ulama. Jika ada darah ulama yang tumpah, maka akan ada 1000 ulama yang akan menggantikan.
“Kita tidak ingin mendukung partai-partai yang dulu pendukung penista agama. Ingat, dulu Presiden Soekarno sebagai pemimpin bangsa mencopot baju PNI- nya. Begitu juga Soeharto. Tapi Jokowi justru menjadi petugas partai. Ayo, kita jaga Pilpres 2019 agar tenang, damai dan tentraman,” kata Ustaz Haikal.(des)