CIBODAS (Panjimas.com) – Pencekalan terhadap Imam Besar Umat Islam Habib Muhammad Rizieq Syihab merupakan kezaliman yang luar biasa. Pemerintah Indonesia dan Dewan Perwakilan Rakyat diharapkan membela warga negaranya yang terzalimi.
“Seperti diketahui, keberadaan beliau (HRS) saat ini tidak bisa pergi kemana-mana. Pada saat miladnya, beliau ditangkap sampe Subuh, kemudian dibebaskan dengan alasan menjaga keamanannya. Pemerintah harus siap membela warga negaranya yang terzalimi,” kata Ustaz Bernard Abdul Jabbar kepada wartawan disela-sela Jambore Nasional Da’i Paermusi di Cibodas, Jawa Barat, belum lama ini (28/9/2018).
Ustaz Bernard menduga, ada pihak-pihak yang mengancam Habib Rizieq. Dubes Arab Saudi untuk Indonesia sempat mengatakan, Habib Rizieq bukan sebagai bentuk pencekalan, tapi untuk memberi keamanan terhadap beliau.
“Dengan pernyataan Dubes tersebut, itu berarti keberadaaan Habib Rizieq sedang terancam. Karena itu harus diusut siapa yang mengancam beliau. Saya menyerukan kepada umat Islam Indonesia untuk mengawal dan membela ulama kita yang terzalimi. Dan Pemerintah Indonesia harus melindungi dan menjamin warga negaranya di negeri orang.”
Pemerintah Indonesia, kata Ustaz Bernard, juga harus secara terbuka memberi soilusi bagi warga negaranya yang terzalimi. “Persoalan ini bukan dominan FPI saja, tapi juga kita semua. Mengingat Habib Rizieq adalah Imam Besar Umat Islam. Karena itu kita harus memberi support kepada beliau agar tetap istiqamah dan bersabar dalam menghadapi ujian,” kata Ustaz Bernard.
Lebih lanjut Ustaz Bernard menduga ada elit yang bermain, sehingga berita ini disetop di level tengah, tidak sampe ke kerajaan. “Ada pihak yang tidak suka dengan Habib Rizieq,” pungkasnya. (des)