JAKARTA, (Panjimas.com) – Gempa Bumi dan Tsunami yang melanda kota Palu dan Donggala serta daerah disekitarnya pada hari Jumat (28/9) menyisahkan korban yang terjadi pada bencana tersebut. Baik korban yang meninggal dunia maupun yang luka luka. Serta tak terhitung bangunan yang rusak dan porak poranda diterjang tsunami dan akibat gempa itu sendiri.
Dalam keterangan pers Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyebut korban akibat gempa dan Tsunami di Sulteng mencapai 48 orang, dan 356 orang terluka.
Dalam keterangan persnya dia menyebut, korban terbanyak diakibatkan gempa. Sementara di Tsunami lebih banyak ditemukan di pantai-pantai.
“Jadi beberapa korban meninggal ditemukan akibat gempa dan diterjang tsunami,” jelas Sutopo Purwo Nugroho, Sabtu (29/9) di kutip dari rilis yang disampaikan ke media.
Soal apakah korban meninggal dan luka akibat gempa dan Tsunami, jelang sholat Magrib, Jumat(27/9) bertambah BNPB belum bisa memastikan. Pasalnya, data yang baru diperoleh dari Palu, sementara data Kabupaten Donggala belum ada laporan yang menyeluruh.
Sebelumnya dirinya melaporkan bahwa pihaknya menemukan beberapa korban meninggal di lokasi yang diterjang Tsunami di Palu.
Bantuan yang diberikan
Dilaporkan pula, Kepolisian Republik Indonesia juga telah mengerahkan 1.400 personel untuk proses penyelamatan korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
Adapun personil bantuan sebanyak 1.400 personil dari Kepolisian dibenar Waka Polri, Ari Dono Sukmanto.
“Kami mengirimkan personil dari lokasi terdekat, yaitu satu kompi dari Gorontalo, Sulawesi Barat 1 kompi, dan Sulawesi Selatan 1 kompi, “ kata Wakapolri Ari Dono Sukmanto, seraya mengatakan, pihaknya juga sudah menyiapkan bantuan logistik berupa tenda dari Pusat Kedokteran Kesehatan (Pusdokkes) Polri. [ES]