JAKARTA, (Panjimas.com) – Kasus pengeroyokan supporter Persija hingga meninggal dunia dimanfaatkan oleh orang tak bertanggung jawab dengan mengedit video tersebut dengan penambahan teriakan takbir.
Untuk itu Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Wakil Ketua Umumnya, Zainut Tauhid Sa’adi pun memberikan komentarnya terkait peristiwa tersebut.
MUI pun memberikan apresiasi kepada Kepolisian RI yang telah melakukan penyelidikan dan pengusutan beredarnya video pengeroyokan Haringga Sirla dengan latar belakang kalimat tauhid. Hal tersebut untuk memastikan bahwa peristiwa pengeroyokan Jakmania asal Tangerang tersebut tidak ada teriakan kalimat _takbir_ dan _Laa Ilahaillallah_ . Karena hal itu sangat rentan dimanfaatkan oleh kelompok tertentu untuk memancing isu SARA dan membuat kegaduhan.
“Dalam tayangan video yang berdurasi kurang dari setengah menit itu, ada sekelompok anak muda yang menganiaya saudaranya sendiri dengan tindakan brutal diluar batas kemanusiaan, disertai dengan teriakan takbir dan kalimat tauhid yang menurut hemat kami sangat tidak pada tempatnya. Tindakan tersebut selain tidak sesuai dengan ajaran Islam juga merupakan bentuk penghinaan terhadap kesucian ajaran Islam,” tandasnya pada Kamis (27/9).
Dalam hal ini MUI juga mengutuk keras tindakan brutal tersebut dan meminta Kepolisian untuk mengusut tuntas pihak-pihak yang ingin mengekloitasi peristiwa tersebut untuk kepentingan kelompoknya dengan cara yang sangat jahat dan tidak terpuji.
“MUI juga mendoakan semoga almarhum Haringga Sirla husnul khotimah, diampuni semua dosanya, diberikan tempat yang layak disisi Allah SWT. Kepada keluarga almarhum kami menyampaikan duka yang sangat mendalam semoga Allah SWT memberikan kesabaran dan ketabahan,” pungkasnya. [ES]