JAKARTA (Panjimas.com) – Ketua Umum Gerakan Pemuda Anti Radikalisme, Ekstrimisme, dan Terorisme (GP-Areti) Eka Pitra mengungkap sejumlah bentuk teror pemerintah terhadap rakyatnya.
“Teror pemerintah terhadap rakyatnya ialah sembako mahal,” kata Eka Pitra, di rumah makan Mie Aceh, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (25/9) sore.
Menurut Eka Pitra, mahalnya harga sembako adalah bentuk teror terhadap ’emak-emak’.
“100 ribu itu cuma cukup untuk makan pagi sama sore itupun ala kadarnya. Betapa banyak rakyat Indonesia yang tidak mampu menghasilkan 100 ribu sehari mau, makan apa mereka?” tutur Eka Pitra.
Lebih lanjut, Eka menilai hal itu adalah bukti bahwa pemerintah tidak bisa menghadirkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Bentuk teror pemerintah terhadap rakyat yang selanjutnya ialah mahalnya biaya pendidikan tetapi tidak berkualitas. “Ini penyebab terorisme,” terang Eka.
Tidak hanya itu, menurut Eka Pitra, BBM mahal, hutang meningkat, kesejahteraan sosial menurun, pengajian dibubarkan, dipersekusi, larangan aksi, persekusi mahasiswa pun adalah bentuk teror pemerintah terhadap rakyat.
“Hal ini yang menimbulkan kekacauan, perbuatan teror, ekstrem, dan radikal,” pungkas Eka seperti dikutip Panjimas.com [DP]