YOGYAKARTA, (Panjimas.com) — Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati meminta warga yang terdampak Gempa Donggala, Sulawesi Tengah agar menjauh dari bangunan.
Ia menuturkan, gempa susulan dikhawatirkan akan merobohkan bangunan.
“Kami meminta masyarakat untuk menjauh dari bangunan,” ujar Dwikorita Karnawati di kantor BMKG Yogyakarta, Jumat (28/09) malam.
Dwikorita memaparkan, gempa dengan kekuatan magnitudo 7,4 yang mengguncang wilayah Donggala sangat kuat dan dikhawatirkan menyebabkan bangunan retak. Sehingga ketika terjadi gempa susulan, bangunan yang sudah retak akan membahayakan.
“Belum tentu bangunan di sana itu juga memenuhi standar tahan gempa. Kalau sudah retak-retak dan di goyang-goyang gempa susulan, itu kan juga membahayakan,” jelasnya.
Oleh karena itu, menurutnya, lebih aman bagi warga tidak berada di dekat bangunan. Masyarakat bisa memilih berada di lokasi terbuka.
“Jangan tinggal di dalam rumah dulu, cari tempat aman, sampai gempa-gempa susulan ini masih terjadi. Kami meminta masyarakat tetap waspada,” tukasnya.
Sejumlah warga Desa Kabonga Kecil, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala, hingga Jumat malam, masih mengungsi ke perbukitan setelah gempa terjadi.
“Kami akan tetap di bukit sampai besok, menunggu terang. Untuk sementara semua keluarga dan warga di sekitarnya menginap di bukit,” ujar Samson T, salah seorang warga Donggala.
Menurutnya, sebagian warga memilih berlindung di Kantor Polres Donggala dan sebagian terpaksa harus tidur di berbagai tempat.
“Ada yang tidur di atas tanah, ada yang tidur dalam mobil. Intinya kami belum ingin turun dari bukit,” tuturnya.
Kabonga Kecil, serta rumah lainnya dalam kondisi roboh dan tidak bisa dihuni lagi.
“Yang penting saya sekeluarga selamat. Itu dulu yang penting,” imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo Bayu Artiyoso Mandiri, Jumat malam, mengatakan pihaknya telah mengirim tim pencari dan pertolongan ke wilayah gempa di Palu, Sulawesi Tengah.
“Kami mengirimkan anggota untuk pindah tugas sementara ke ke kantor SAR Palu melalui jalur darat. Tim juga membawa 2 truk evakuasi ke sana,” paparnya di Gorontalo.
Satu tim yang dikirim terdiri dari 12 personil, yang akan membantu proses pencarian dan evakuasi korban gempa.
“Mereka membawa peralatan ekstrikasi lengkap, dua telepon satelit serta peralatan pendukung lainnya dan berangkat melalui jalur darat pada pukul 19.50 Wita dengan menggunakan truk personil,” jelasnya.
Ia menambahkan Gorontalo akan membantu sepenuhnya proses pencarian dan pertolongan korban gempa.[IZ]