JAKARTA (Panjimas.com) – Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, mempertanyakan sikap Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang tidak menginstruksikan jajarannya untuk menggelar acara nonton bareng film G30S PKI. Hal itu dianggapnya aneh.
“Kalau sekarang Panglima TNI tidak menyerukan itu bagi saya aneh, karena panglima TNI sebelumnya Pak Gatot (Gatot Nurmantyo) tahun lalu menyerukan itu dan langsung menonton. Bahkan Presiden ikut nonton,” kata Fadli di gedung DPR, Jakarta, Selasa, 25 September 2018.
Pada 2017, kala menjabat Panglima TNI, Gatot menyerukan agar digelar nobar film yang memperlihatkan kekejaman PKI terhadap tujuh jenderal TNI Angkatan Darat.
Menurut Fadli, film itu bagus untuk ditonton ulang. Ia pun mendukung bila agenda ini menjadi rutin di internal TNI. Maka ia mempertanyakan kalau Marsekal Hadi justru tidak membuat instruksi nonton bareng tersebut.
“Ada apa dengan Panglima TNI sekarang? Kalau dia tidak melakukan instruksi hal yang sama, saya kira itu akan menjadi tanda tanya besar, apakah memang tidak setuju dengan film itu atau apa?” kata Wakil Ketua DPR.
TNI mempunyai tugas untuk keamanan dan pertahanan negara. Termasuk menghadang kembali berkembangnya ideologi komunisme, yang dalam konstitusi memang sudah dilarang. Untuk itu, ia meminta Panglima TNI Hadi Tjahjanto meniru langkah Gatot sebelumnya.
“Saya kira banyak masyarakat juga akan mengambil insiatif untuk menonton film G30S PKI itu tanggal 30 atau tanggal 29 yang akan datang,” kata Fadli.
Sebelumnya, Gatot juga menyindir Kepala Staf TNI Angkatan Darat yang tidak mengeluarkan perintah agar menonton film G30S PKI.
“Kalau KSAD tdk berani memerintahkan nonton bareng film G-30S/PKI, bgaimana mau mimpin prajurit pemberani & jagoan2 spt Kostrad, Kopassus, & semua prajurit TNI AD. Kok KSAD-nya penakut… ya sudah pantas lepas pangkat. Ingat! Tdk ada hukuman mati utk perintah nonton bareng,…,” tulis Gatot di akun Twitternya @Nurmantyo_Gatot dikutip VIVA, Jumat, 21 Agustus 2018.
“Tapi saya yakin KSAD dan Panglima TNI bukan tipe penakut. Kita lihat saja pelaksanaannya,” tulisnya. [AW/viva]