TANJUNGPINANG, (Panjimas.com) — Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau akan menetapkan Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang sebagai Pulau Tahfiz Al Quran.
Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun dalam pidato Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-16 Kepri di Gedung Daerah Tanjungpinang, Senin (23/09), mengatakan Pulau Penyengat merupakan pulau religi yang menyimpan sejarah kejayaan Kerajaan Riau-Lingga-Pahang, yang layak menjadi pusat penghafal Al-Quran.
Nurdin menginginkan seluruh anak-anak, remaja, dan orang tua dapat menimba ilmu pengetahuan tentang Islam di pulau itu.
“Kami mengharapkan di pulau ini akan lahir para tahfiz muda yang berbakat, memiliki pengetahuan agama yang baik dan berkualitas,” pungkasnya.
Sejumlah aktivis mahasiswa dari organisasi yang berbasis Islam sejak beberapa tahun lalu sudah mendirikan Rumah Tahfiz di Pulau Penyengat. Mereka menjadi relawan yang mengajar Al Quran kepada anak-anak dan remaja.
“Keseimbangan dunia dan akhirat dibutuhkan, selain pemerintah menargetkan lahir generasi muda yang berkualitas dan bermoral. Al Quran adalah sumber ilmu pengetahuan,” tukasnya, dikutip dari Antara.
Gubernur Nurdin Basirun mengatakan di Pulau Penyengat terdapat masjid bersejarah. Sejarah Kerajaan Melayu juga melekat dengan nilai-nilai keislaman.
Di Pulau Penyengat juga lahir tokoh agama, tokoh bahasa, dan ksatria tangguh.
Gurindam 12 karya Raja Ali Haji, tokoh dari Pulau Penyengat pada masa lampau, yang kaya dengan nasihat juga sesuai dengan nilai-nilai keislaman yang seharusnya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Kami menargetkan anak-anak dapat menghafal Al Quran dalam waktu singkat. Satu jam hafal satu ayat pendek,” tukasnya.
Ia berharap, kelak Pulau Penyengat menjadi terkemuka karena melahirkan banyak tahfiz. Anak-anak dan remaja dari daerah lain dapat menimbah ilmu di pulau itu.
“Jadi pulau ini tidak hanya dikenal sebagai tempat wisata, melainkan tempat menimbah ilmu agama,” tandasnya.[IZ]