JAKARTA, (Panjimas.com) – Sekjen Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno menyesalkan dan mengecam keras munculnya video editan dalam kasus meninggalnya Haringga Sirila suporter Persija karena dikeroyok Bobotoh pada laga Persib melawan Persija di Bandung pada Ahad, (23/9).
Di media sosial beredar video yang diduga hasil editan pihak tertentu dengan penambahan suara kalimat tauhid dari para pengeroyok. Sejumlah akun mengedarkan rekaman tersebut.
“Kita semua berkabung dan marah dengan peristiwa ini. Ini adalah tragedi kemanusiaan dan semua pihak hendaknya menjadikan peristiwa ini untuk introspeksi agar tidak terulang kembali di masa yang akan datang”, ujar Eddy di Jakarta, Selasa (25/9).
Lebih lanjut Eddy menyesalkan adanya pihak-pihak tertentu yang diduga menggunakan peristiwa ini untuk kepentingan politik dengan mengedarkan video editan yang menggambarkan seolah ada teriakan kalimat tauhid dalam peristiwa pengeroyokan tersebut.
“Membawa-bawa simbol agama, apalagi kalimat tauhid tidak dibenarkan dalam peristiwa semacam ini. Tindakan mengedit dan menambahkan suara kalimat tauhid dalam video tragedi pengeroyokan suporter Persija ini benar-benar tindakan tercela”, tukas Eddy.
Ia juga meminta kepada semua komponen masyarakat untuk waspada terhadap upaya adu domba antar umat beragama. Apalagi dalam situasi ketegangan di tahun politik menjelang Pilpres dan Pemiliu legislative 2019.
Eddy juga mengharapkan agar pihak kepolisian segera bertindak cepat menangkap pelaku yang mengedit video tragedi kemanusiaan meninggalnya suporter Persija ini untuk mencegah dampak buruk yang ditimbulkannya. “Kepada masyarakat kita harapkan untuk menahan diri, tidak mengambil tindakan main hakim dan mengedepankan hukum di atas segalanya”, pungkasnya. [RN]