MEDAN, (Panjimas.com) – Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Medan kembali berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Sumatera Utara, Senin (24/9). Tak berbeda dengan aksi sebelumnya, mereka menyerukan agar pemerintah segera membenahi kondisi perekonomian yang semakin terpuruk. Demikian dilansir rmol.
“Kami datang hanya untuk mempertanyakan apa yang sudah diperbuat oleh pemerintah untuk mengatasi persoalan ekonomi saat ini,” teriak mereka.
Dalam aksi ini, sejumlah mahasiswa berorasi secara bergantian. Beberapa diantaranya, juga menyampaikan kritik terhadap sikap represif pihak kepolisian terhadap aksi unjuk rasa mahasiswa. Menurut mereka, aksi damai mahasiswa sering ditangani berlebihan oleh polisi. Hal ini jugalah yang menjadi pemicu bentrok pekan lalu.
“Kami kecewa, mengapa kami menyampaikan aspirasi ternyata dipukuli. Kami heran kenapa oknum-oknum yang kemarin terus memprovokasi kami tidak diproses dan tidak ditindak?,” ujar mereka.
Dilansir tribunmedan, peserta aksi juga meminta DPRD Sumut untuk memanggil Kapolda Sumut. Kami meminta DPRD Sumut memanggil Kapolrestabes Medan. “Kami meminta memanggil anggota polri yang memukul mahasiswa,” ujar pria yang menggunakan alat pengeras suara kepada perwakilan DPRD agar memenuhi tuntutannya.
Pada aksi damai dari mahasiswa tersebut turut hadir, Kapolrestabes Medan Kombes Dadang Hartanto, jajaran Kapolsek Polrestabes Medan.
Unjuk rasa para mahasiswa ini membuat Jalan Imam Bonjol, ditutup sementara. Massa yang tumpah di badan jalan membuat pihak kepolisian menutup sementara jalan tersebut dan mengalihkan arus lalu lintas ke ruas jalan lain. [RN]