JAKARTA (Panjimas.com) – Ketua Umum Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Ustaz Yusuf Muhammad Martak mengaku telah mengantongi nama penyebar fitnah bahwa dirinya sebagai pemegang saham terbesar dari PT Lapindo Berantas.
“Mohon maaf (saya) tidak akan diam dengan serangan-serangan ini dan saya sudah punya alamatnya dia berada di kota mana itu di antaranya yang namanya Zheng Kacang dia orang Surabaya,” kata Ustaz Yusuf Martak kepada wartawan di Hotel Sofyan, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (24/9) siang.
Menurut Ustaz Yusuf Martak, ia merasa perlu untuk mencari siapa pelaku dibalik penyebaran fitnah terhadap dirinya tersebut, karena tuduhan itu tidak hanya untuk menjelekkan nama baiknya tetapi juga untuk merusak kehormatan tokoh-tokoh Islam di GNPF Ulama.
“Jangan salahkan kalau terjadi apa-apa, karena saya harus mencari tau orang ini dibayar oleh siapa, enggak mungkin orang enggak kenal sama saya kok,” terang Ustaz Yusuf Martak.
Ketua Umum GNPF Ulama itu berpesan bahwa tindakannya yang ingin mencari tahu siapa pelaku penyebaran fitnah tersebut jangan sampai dipandang sebagai perbuatan yang intoleran.
“Kami begini, begitu, padahal kami yang selalu diserang duluan,” pungkas Ustaz Yusuf Martak.
Untuk diketahui, Ketua Umum Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Ustaz Yusuf Muhammad Martak membantah fitnah bahwa dirinya sebagai pemegang saham terbesar di PT Lapindo Brantas.
Dalam acara konferensi pers yang digelar di Hotel Sofyan, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (24/9) siang, Ustaz Yusuf Muhammad Marta mengatakan, bahwa ia tidak pernah menjadi karyawan apalagi sebagai pemegang saham PT. Lapindo Brantas Tbk.
“Silahkan dicross cek di Depkum HAM dan BP Migas,” kata Ustaz Yusuf Muhammad Martak. [DP]