JAKARTA, (Panjimas.com) — Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais memaparkan ada lima poin yang dapat mewujudkan Pemilu 2019 berjalan damai, transparan, dan penuh sopan santun yang tinggi. Hal ini disampaikannya dalam acara ramah tamah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga di Gedung Smesco, Jakarta, Ahad (23/09).
“Pertama, mari kita bertekad tidak mengajak kekuatan asing mencampuri urusan pileg dan pilpres kita,” pungkas Amien Rais.
Amien mengatakan selama ini Indonesia tidak pernah menggunakan kekuatan asing dalam urusan Pemilu sehingga jangan sekali-sekali menggunakannya di Pemilu 2019.
Menurutnya, kalau itu dilakukan maka akan menjadi skandal dan aib bagi bangsa Indonesia.
“Kedua, hindari politik uang karena menghina rakyat dan bangsa kita, sebuah nasib bangsa lima tahun kedepan hanya ditentukan ratusan ribu rupiah,” ujarnya, dikutip dari Antara.
Dia mengajak koalisi Prabowo-Sandiaga untuk mengawasi praktik politik uang dan kalau menemukannya serahkan kepada pihak kepolisian.
Ketiga menurutnya, TNI dan Polri harus bersikap netral dalam Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden karena kalau tidak netral maka akan sangat berbahaya.
Amien Rais mengingatkan TNI dan Polei harus membaca kembali pasal 30 UUD 1945 bahwa TNI menjadi bagian dari pertahanan nasional dan Polri menjadi tulang punggung keamanan nasional.
“Jadi kami ingatkan dengan sungguh-sungguh, jangan sampai sedetik pun TNI-Polri terlibat dalam urusan pileg dan pilpres. Ini amat berbahaya,” ujarnya.
Keempat menurutnya, sistem Informasi dan Teknologi (IT) KPU harus benar-benar aman sehingga agar tidak terjadi gangguan “kesehatan” di Pemilu 2019.
Amien Rais meminta tim koalisi Prabowo-Sandiaga mengawasi secara ketat IT KPU dengan melakukan audit forensik agar tidak kecurangan di Pemilu 2019.
“Kelima, saya menghimbau kepada KPK jangan pernah menjadi alat politik. KPK harus menjadi alat penegak hukum, tidak boleh menjadi lembaga yang menghalangi keadilan,” ujarnya.
Dia mengkritik KPK bahwa kalau ada kasus yang terkait dengan koalisi pemerintahan, kasusnya bisa hilang atau dilindungi namun kalau terkait parpol lawan dikejar-kejar.
Amien mengingatkan kepada KPK bahwa roda kehidupan berputar karena itu KPK harus menjalankan fungsinya sesuai landasan hukum dan menjunjung prinsip keadilan.
“Kami akan buat perhitungkan jika KPK tidak melaksanakan apa yang seharusnya dilakukan,” tukasnya.
Amien mengatakan bahwa penguasaan media massa di Koalisi Prabowo-Sandiaga di posisi lemah namun akan kuat kalau bergantung pada kuasa Tuhan, seperti halnya di kontestasi Pilkada Jakarta.[IZ]