KLATEN, (Panjimas.com) – Siang itu Dukuh Tempel, Desa Drono, Kecamatan Ngawen, Klaten dipadati ribuan orang. Jalan akses menuju kampung itu penuh dengan kendaraan pelayat. Tampak pasukan Kokam (Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah) sibuk mengatur arus lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan.
Ya, hari itu umat Islam kehilangan sosok aktivis dakwah. Muhammad Ismail Komandan Kokam Jawa Tengah telah dipanggil menghadap Allah SWT. Ia meninggal di RSUD dr Sarjito Yogyakarta pada hari Jumat, (21/9) pukul 5.30.
Suami dari Diah Ratnawati Suseno tersebut meninggal pada usia 48 tahun.
Beberapa pejabat juga hadir dalam pekaman tersebut diantaranya Ketua PP Muhammadiyah Dr Busyro Muqodas, Kapolres Klaten AKBP Juli Agung Pramono, anggota DPRD Solo Umar Hasyim dan beberapa pimpinan ormas Islam.
Sebelum menjadi Komandan Kokam Jateng, Ismail merupakan Komandan Kokam Klaten. Pria yang dikenal militan itu berprofesi sebagai pendidik dan kali terakhir menjabat sebagai Kepala SMP Muhammadiyah 2 Jatinom.
Ismail merupakan putra pertama dari dua bersaudara pasangan Slamet Jumairi-Sumarni. Semasa muda, Ismail aktif berorganisasi. Ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Desa (Kades) Drono selama delapan tahun. Selain organisasi di Muhammadiyah, Ismail juga menjadi salah satu pengurus Forum Kerukunan Umat Beragam (FKUB) Klaten.
Jenasah Muhammad Ismail dimakamkan di Sasono Loyo Gatak Drono Ngawen Klaten.
Ketua DPC FPI Klaten Suyadi Abu Fatih memiliki kenangan tersendiri terhadap almarhum.
“Perjuangan beliau yang selalu teringat di benak kami disaat Markaz FPI Klaten mau diserbu preman-preman (antek PKI) dengan cepat tanpa sepengetahuan kami Muhammad Islamil langsung berkordinasi dengan kepolisian dan TNI untuk mengagalkan aksi tersebut.” Ujarnya saat ditemui Panjimas di sela-sela acara pekaman. [RN]