SORONG, (Panjimas.com) — Tak seperti di daerah lain yang kerap mendapat ancaman dan intimidasi, kedatangan Ustadz Abdul Somad (UAS) disambut dengan antusias dan begitu ramah di Sorong, Papua Barat. Bahkan, Ketua MUI Papua Barat turut hadir dalam penyambutan UAS.
“Silaturahim itu mendatangkan keberkahan, kebaikan, kemaslahatan dan kemudahan rezeki. Alhamdulillah pada hari ini masyarakat Papua Barat khususnya Ummat Islam di Kota Sorong dan Kab. Raja Ampat mendapatkan kunjungan dan silaturahim dari salah satu Da’i Kondang asal Riau, Ust. Abdul Samad Batubara, LC., MA,” ujar Ustadz Ahmad Nausrau, Ketua MUI, Papua Barat, di Raja Ampat, Sabtu, (22/09).
Menurutnya, ‘Hafidzahullah’ yang nasehat dan tausiyahnya sangat menyejukkan, tegas dan penuh makna begitu ditunggu umat Muslim di Sorong. Ini terbukti dengan kedatangan UAS mendapatkan sambutan yang luar biasa dari masyarakat Papua Barat.
“Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat yang datang ke Bandara DEO Sorong untuk menjemput beliau. Bahkan disambut dengan tarian adat Papua,’’ tukasnya.
Ahmad Nasrau mengatakan, pihaknya sangat bersyukur kedatangan UAS di Papua Barat berjalan lancar. Situasinya pun kondusif.
“Alhamdulillah beberapa saat setelah tiba di Kapal cepat Express Belibis 8 yang akan mengantar kami ke Raja Ampat, ternyata Pak Kapolda Papua Barat Barat beserta lbu dan rombongan dari Mapolda Papua Barat serta Bupati Raja Ampat jug menumpang kapal yang sama. Kesempatan yang sangat baik ini kami manfaatkan untuk bersilaturahmi dan berpose bersama. Jadi suasananya sangat baik,’’ pungkasnya, dikutip dari ROL.
Sementara itu, Anggota MUI Papau Barat yang juga dosen Universitas Papua yang ada di Manokwari, Dr. Muyadi Djaya, mengatakan hal yang sama, Ia mengatakan kedatangan UAS disambut meriah.
‘’Hari ini memang rencananya UAS akan menggelar tausiyah di Raja Ampat, dan kami ini sudah tiba dengan berada di dermaga Raja Ampat setelah menyeberang dari kota Sorong. Besok akan balik kembali dari Raja Ampat ke Sorong untuk melanjutkan safari dakwah UAS di Papua Barat,’’ paparnya.
Seperti diketahui masyarakat Muslim itu sangat banyak di Papua Barat, termasuk di kota Sorong. Mereka hidup berdampingan dengan damai dengan umat beragama lain. Bahkan, sekolah dan universitas milik Perguruan Muhammadiyah mayoritas siswa dan mahasiswanya adalah beragama non Islam. Mereka tetap dapat belajar dengan tenang dan tak ada persoalan apa pun terkait soal beda keyakinan itu.
Selain itu, MUI Papua Barat setiap Ramadhan tiba menggelar acara safari dakwah keliling yang menjangkau seluruh pelosok wilayah Papua Barat. Mereka mengunjung berbagai tempat dan lokasi tempat tinggal umat Islam yang tersebar di daerah terpencil.
‘’Kegiatan safari dakwah MUI sudah dilakukan bertahun-tahun. Dan sekarang dengan adanya kedatangan UAS kami makin bersemanat,’’ ujar Mulyadi Djaya.[IZ]