GAZA, (Panjimas.com) – Perjuangan rakyat Palestina, khususnya di Jalur Gaza untuk menghentikan blokade oleh penjajah Zionis Israel masih terus berlanjut.
Satu orang anak gugur tertembak sniper Israel dan 10 orang terluka dalam “Aksi Akbar Kembali ke Tanah Palestina yang terjajah” dengan tema ‘Great Return March’ Jumat, (21/09/2018).
Dalam aksi demonstrasi damai hari Jumat, tentara Zionis memuntahkan peluru-peluru tajam dan gas air mata untuk menghalau aksi yang dihadiri ribuan orang ini. Para penembak jitu Israel terus membidik para peserta aksi.
“Kabar terbaru, satu orang anak gugur tertembak sniper Israel dan 10 orang terluka, “ujar Wafa, seorang Jurnalis asal Gaza yang meliput aksi itu dalam rilisnya yang disampaikan kepada INA News Agency, sindikasi berita yang diinisiasi Jurnalis Islam Bersatu (JITU), Jum’at malam waktu Indonesia (21/09/2018).
Aksi Great Return March atau juga Masirah Al-Audah Al-Kubra hari Jum’at diikuti oleh para pemuda, kaum perempuan dan anak-anak ini adalah bagian dari upaya membuka mata dunia internasional, terutama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar menekan penjajah Zionis Israel untuk menghentikan blokade terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza.
Dijagat maya, tagar #Greatreturnmarch, #Gaza_siege_is_crime, dan #GazatoUN terus dikampanyekan.
“Kami mengajak seluruh dunia, khususnya umat Islam agar terlibat dalam kampanye di dunia maya dengan tagar tersebut,” pinta Wafa.
Sejak aksi ini digulirkan pada 30 Maret 2018 sampai Jum’at ini (21/09/2018), jumlah korban yang syahid 183 orang, korban luka-luka 20.160 orang.
Dari jumlah martir yang gugur, 32 di antaranya adalah anak-anak di bawah usia 18 tahun, dan 3 orang perempuan.
Aliansi organisasi internasional terus menyuarakan “Kampanye Global untuk Menghentikan Blokade Gaza”. Aliansi yang terdiri dari berbagai organisasi dan aktivis kemanusiaan, para jurnalis dan chanel-chanel televisi internasional, berharap dunia internasional membuka mata terkait penderitaan rakyat Palestina. [RN]